Berkenalan dengan Maharani Bersaudara, Penari Tradisional Milenial Kota Pati

Pati, Info Seputar Pati – Melestarikan budaya bukan hal yang mudah dilakukan oleh generasi muda atau milenial sekarang. Kecuali bagi mereka yang ikhlas, pekerja keras, dan memiliki fokus dibandingkan orang lain. Hal inilah yang dijalani oleh penari kakak beradik dari Pati, Vallen Maharani (18) dan Olivia Maharani (14).

Penari muda yang merupakan kakak beradik Itu berasal dari Desa Kaborongan, Kecamatan Pati Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sang kakak, Vallen baru saja lulus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pati yang tahun ini akan menempuh bangku perkuliahan.

Terakhir kali, Vallen berhasil meraih juara 2 di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten tahun lalu.

Sementara sang adik, Olivia saat ini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 03 Pati.

Keduanya mengaku mulai menggeluti kesenian tari saat berusia kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Dan mulai rajin duet sejak tiga tahun yang lalu.

Kedua penari muda tersebut mengaku sering tampil mengisi acara -acara resmi seperti seremonial upacara pemerintahan hingga event hari jadi Kabupaten Pati. Baik secara duet maupun masing-masing.

Selain senang menari, Vallen mengaku jika mereka berdua mempunyai misi ingin melestarikan budaya Jawa agar tak tergerus tarian-tarian modern dari negara asing.

“Menari buat melestarikan budaya dan kami suka melakukannya,” ujar Vallen saat ditemui usai mengisi acara seremonial Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Catur Jateng di Pendopo Pati, Senin (20/6/22).

Untuk menambah skill menari, sehari-hari mereka menjalani latihan tari di Sanggar Seni Tondonegoro, Desa Parenggan Pati Kota. Ataupun berlatih berdua di setiap kesempatan.

Meski terpaut usia yang cukup jauh, menurut mereka tidak sulit menyinkronkan gerakan tari satu sama lain. Pasalnya mereka bertemu setiap hari dan sudah terbiasa memahami karakter satu sama lain.

Dalam setiap undangan, Vallen dan Olivia biasa menarikan tari gambyong. Namun keduanya juga menguasai jenis tari yang lain seperti Tari kreasi, Sesonderan, Jaranan, hingga Golek.

Lebih lanjut, Olivia berpesan bahwa sudah menjadi tugas bagi generasi muda untuk melestarikan budaya lokal.

Ia mengaku menjalani hobi tari memang tidak mudah, dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi dan manajemen waktu antara sekolah dan hobi.

Namun,  menurutnya hal itu bukannya tidak mungkin dilakukan. Karena kaum muda saat ini sudah ditunjang oleh teknologi dan media sosial. Sangat mudah mengakses tutorial tari melalui media mainstream seperti Youtube.

Oleh karenannya, ia menganggap tidak ada alasan bagi kaum muda untuk tidak mengenal kebudayaan tradisional.

“Mari lestarikan budaya di Indonesia. Generasi milenial, teknologi sudah canggih bisa lihat di internet. Apalagi mumpung masih ada yang melatih. Mari lestarikan budaya Indonesia,” ujar Olivia.

Generasi milenial sering diasumsikan tidak menyukai proses dan meninggalkan budaya tradisional. Namun Maharani bersaudara membuktikan bahwa masih ada benih-benih muda yang peduli dalam pelestarian budaya bangsa. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Info Seputar Pati  di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Info Seputar Pati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *