Pati, infoseputarpati.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Pati menyatakan bahwa penyakit hepatitis akut atau hepatitis unknown masuk dalam kategori kejadian luar biasa. Bagi masyarakat yang terjangkit penyakit ini akan mendapatkan fasilitasi pengobatan gratis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Joko Leksono mengatakan, untuk deteksi awal, masyarakat bisa datang ke puskesmas kecamatan terdekat.
Semua jenis pemeriksaan, perawatan, dan terapi diabetes akan dijamin oleh BPJS kesehatan. Sementara bagi yang tidak ikut dalam kepesertaan BPJS, biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemerintah daerah.
“Jika ada gejala langsung dibiayai BPJS. Kalau tidak, ada akan dicover Pemda, ada anggaran untuk itu,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Joko Leksono.
Adapun gejala awal hepatitis diantaranya Mual, Muntah, Diare Berat, dan Demam Ringan. Gejala bisa berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.
Dijelaskan Joko, hepatitis akut berbeda dengan varian hepatitis biasa karena tidak diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology).
Jika diperiksa di laboratorium, sampel virus hepatitis baru tersebut tidak bisa dinyatakan sebagai penyebab dari penyakit hepatitis tipe A, B, C, D, dan E.
Diakuinya, hingga kini Dinas Kesehatan Pati masih belum menemukan kasus hepatitis akut atau hepatitis unknown. Meski demikian, penyebaran hepatitis jenis baru masih perlu diwaspadai mengingat potensi penyebarannya yang cepat.
“Tapi kewaspadaan terus, soalnya kalau terjadi ini biasanya banyak. Penyebarannya cepat bisa lewat makanan. Biasanya kalau satu mual muntah, satu kampung ikut,” imbuhnya.
Lanjut Joko, penyakit hepatitis akut belum berpeluang menjadi pandemi, lantaran tren kasus penyakit ini berjalan lambat.
“Semakin menghilang dari berita. Kemarin DKI dan Bali kita pantau juga tidak ada perkembangan selanjutnya dan untuk penelitian juga sampai saat ini belum keluar,” ungkapnya.
Penyelidikan masih dilakukan terkait penyebab dan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut, serta apakah ada hubungannya dengan Covid-19. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral