Medan Buruk Akibat Hujan, Proses Giling Tebu di Pati Terhambat

Pati, infoseputarpati.com – Cuaca hujan mempengaruhi pasokan bahan baku gula di Kabupaten Pati. Rusaknya jalan perkebunan membuat akses kendaraan pengangkut ke lahan tebu menjadi terhambat.

Hal ini lantas mengakibatkan para petani kesulitan memanen dan menjual tebunya.

Kepala Seksi Produksi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Tri Yulianto mengatakan, harusnya musim panen atau giling tebu di Pati sudah dimulai sejak Bulan Mei lalu. Namun, akibat terlambatnya musim kemarau, masa panen tebu menjadi mundur.

“Tanaman tebu musim giling awal di bulan Mei, pasca puasa sampai sekarang terseok-seok karena pemasukan bahan baku. Tingginya curah hujan mempengaruhi tebang, angkutan tidak bisa masuk. Dari lahan ke jalan butuh tenaga angkut lagi,” hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Produksi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Tri Yulianto.

Tingginya intensitas air selama musim kemarau basah tahun ini juga mempengaruhi kualitas tebu yang dipanen. Rendemen atau kadar gula tebu tebu ikut turun. Belum lagi lembabnya cuaca yang memicu pertumbuhan tebu anakan.

“Banyaknya anakan mempengaruhi produksi tebu. tebu tidak bisa dipanen karena tumbuh anakan baru,” terangnya.

Tri mengatakan, luasan lahan tebu di Pati tahun ini masih stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Data e-RDKK Dispertan Pati menyebut, luasan lahan tebu di Pati mencapai 10 hektar, namun diperkirakan bisa lebih, lantaran para petani yang ikut kemitraan di PG Trangkil saja sejumlah terdata 12 ribu hektar yang tersebar di Pati Utara dan selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *