Pati, infoseputarpati.com – Isu terkait Pemerintah akan menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite, disayangkan para pengusaha atau sopir angkot di Kabupaten Pati.
Salah satunya Siyo (54) sopir angkot jurusan Pati-Kalidoro. Ia mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut. Meskipun Pertalite belum dinaikkan.
Sebagai rakyat kecil, Siyo mengaku hanya pasrah dengan kebijakan dari pemerintah. Karena ia menyadari tidak bisa bersuara terkait keputusan pemerintah.
“Ya pasrah aja. Kalau punya uang ya beli kalau tidak punya uang ya tidak narik,” ujarnya kepada infoseputarpati.com belum lama ini.
Ia menambahkan, saat ini penumpang angkot sangat minim. Per harinya hanya mampu memperoleh Rp 100.000. Menurutnya, itu belum termasuk biaya beli BBM.
“Jadi pendapatan Rp 100.000 per harinya. Tapi itu kotor. Karena harus dipotong bensin Rp 50.000 dan masih Rp 50.000 untuk makan dan yang lainnya. Ditambah ini mau dinaikkan harga Pertalite,” terangnya.
Selain itu, angkot jurusan Pati-Kalidoro saat ini juga semakin berkurang. Yang dulunya sampai 41 unit angkot, kini hanya menyisakan sepuluh unit yang masih aktif.