Pati, infoseputarpati.com – Pada masa terpuruknya harga rajungan, Pemerintah Daerah harus memberi subsidi BBM solar lebih bagi para nelayan kecil.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nur Sukarno, Aktivis sektor perikanan sekaligus anggota Komisi B DPRD Pati. Menurutnya, fenomena harga rajungan dalam negeri yang anjlok disebabkan faktor yang kompleks. Utamanya lantaran penjualan rajungan untuk komoditas ekspor tersendat.
Perang Rusia dan Ukraina membuat perekonomian dunia merosot, hal ini mempengaruhi turunnya permintaan rajungan dari luar negeri.
“Komoditas yang di-export, saat ini mengalami gejolak harga dan cenderung turun. Salah satu komoditas ekspor yang terdampak adalah ekspor daging rajungan, sehingga hasil tangkapan rajungan dari nelayan tangkap terdampak juga,” ujarnya Rabu (24/8/2022).
Sementara di sisi internal nelayan, pendapatannya tidak seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk melaut.
Hal tersebut diperparah dengan kenaikan harga solar dan ketersediaannya yang turun.
Jelas Sukarno, mengintervensi harga dan serapan ekspor pasar nasional saat ini masih belum memungkinkan untuk dilakukan.
Setidaknya pemerintah harus mengurangi beban operasional nelayan agar tidak terjadi ketimpangan antara pengeluaran dan pendapatan harian.
“Harus memberi subsidi di BBM-nya, atau ada jaminan ketersediaan BBM solar supaya mudah didapatkannya. Untuk hasil produksi nelayan memang tergantung dari marketnya sehingga untuk menjaga stabilnya harga di era pasar bebas sangat sulit,” Saran Sukarno.
Bisa dibayangkan harga normal rajungan sebelum tahun 2022 bisa mencapai Rp150.000 per kilogram. Sekarang nelayan terpaksa merana, karena harga mendadak turun menjadi Rp15-30 ribu per kilogram.
Salah seorang nelayan di desa Bumirejo Juwana, Daman mengaku sudah kesulitan mencari nafkah sejak akhir tahun 2021. Hal tersebut juga dirasakan oleh seluruh nelayan rajungan.
Harapnya, jika tidak ada solusi jangka panjang, setidaknya pemerintah memberikan solusi jangka pendek, agar para penangkap rajungan bisa bertahan.
“Kami tidak bisa apa-apa, tolonglah yang di atas-atas itu, pemerintah bantu kami. Minimal tidak tombok antara harga rendah dan modal kami,” minta Daman. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral