Hingga Agustus Belum Ada Bantuan Air Bersih di Pati

Pati, infoseputarpati.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menyebut hingga saat ini belum ada permohonan air bersih dari masyarakat akibat kekeringan dampak musim kemarau.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan BPBD Kabupaten Pati Hermain menerangkan, bulan Agustus ini Pulau Jawa sudah memasuki puncak musim kemarau.

Dengan beberapa indikator cuaca bulanan, ia memprediksi bahwa sepanjang tahun ini Pati bebas dari bencana kekeringan. Pasalmya, potensi terjadi curah hujan hingga akhir tahun masih tinggi.

Selain itu, cadangan air pertanian di berbagai waduk dan bendungan di Pati masih mencukupi.

“Selain potensi hujan dan waduk masih penuh semua, Waduk Gembong, Gunungrowo, Randugunting, maka untuk air pertanian masih berlebih. Itu bisa dijadikan pasokan air tanah jika belum ada permintaan air bersih,” kata Hermain saat ditemui di kantor BPBD kemarin, Rabu (3/8/2022).

Hermain mengaku kemarau basah non potensi kekeringan ini bukan kali pertama terjadi di Pati.  Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2014.

Fenomena kemarau basah dan curah hujan panjang disebabkan karena siklon tropis atau badai dengan kekuatan besar yang muncul di perairan laut di wilayah tropis dan sub tropis dengan suhu permukaan air laut yang hangat.

Dampak siklon tropis yang dirasakan secara langsung oleh wilayah yang dilalui berupa gelombang tinggi, gelombang badai (storm surge) yaitu naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba, hujan deras beserta angin kencang.

“Ada karakter bentuk awan yang sama dengan 2014, dimana untuk awan itu seirama dengan adanya siklon. Ada kesamaan itu antara siklon di tahun itu dengan tahun ini. Bedanya bulan Juli 2014 siklonnya lebih panjang,” terang Hermain.

Seiring belum adanya permohonan air bersih, maka anggaran penanggulangan kekeringan juga masih utuh. (*)

Berita Pati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *