BPBD Tafsir Kerugian Akibat Banjir di Pati Capai 35 Miliar

Pati, infoseputarpati.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menafsirkan, kerugian akibat banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Pati pada tanggal 14 Juli 2022 lalu mencapai Rp 35 miliar.

Berdasarkan data yang dihimpun dari pihak BPBD Pati. Kalkulasi tersebut berdasarkan angka perhitungan yang meliputi kerusakan rumah, lahan pertanian, hingga tanggul yang jebol. Kerusakan itu terjadi di lima kecamatan yaitu, Margoyoso, Tayu, Pati, Trangkil, dan Wedarijaksa.

Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan, besaran kerugian tersebut mencapai Rp 35 M diperoleh dari dampak keseluruhan banjir di Pati. Baik dari kerugian akibat kerusakan rumah, lahan pertanian yang rusak maupun tanggul yang jebol.

” Seluruhnya, tidak hanya di Tunjungrejo dan Bulumanis kidul. Jadi ini kerugian di seluruh area yang terdampak banjir. baik itu rusaknya tanggul jebol, lahan pertanian, dan utamanya rumah. Total kerugiannya Rp 35 M, ” ucap Martinus, Kamis (28/7/2022).

Sebelumnya martinus menjelaskan, musibah tersebut menyasar di beberapa desa pada kecamatan tersebut. Di Kecamatan Wedarijaksa ada Desa Kepoh, Tawangharjo, Bumi Ayu, Sukoharjo, Margorejo,  Ngurensiti, Pagerharjo, Panggungroyom, Wedarijaksa, Jontro, dan Ngurenrejo.

Kecamatan Pati di Desa Dengkek, Semampir, Geritan, Sugiharjo, Widorokandang, Purworejo, Sidokerto, Mulyoharjo, Payan, Tambakharjo, Sukoharjo, Pati Wetan, Kalidoro, Prenggan, Sidoarjo, dan Pati Lor.

Lalu kecamatan Margoyoso sendiri sejumlah desa yang terkena banjir diantaranya Tunjungrejo, Bulumanis Kidul, Sekar Jalak dan Margoyoso. Sedangkan Kecamatan Trangkil ada Desa Karangwage, Kadilangu, Ketanen, Tlutup, dan Kertomulyo. Kecamatan Tayu di Desa Margomulyo.

“Ada beberapa lokasi tanggul jebol. Soalnya, penguatan tanggul tidak ada. Banyak tanaman pohon pisang di sekitar tanggul. Sehingga, tanah di dekat tanggul terkikis,” jelasnya.

Martinus berharap, masyarakat dapat membantu untuk melakukan penghijauan. Jangan menanam pohon pisang, bambu atau randu di bantaran sungai. Lebih baik ditanam rumput vetiver.

“Memang rumput vetiver tak ada nilai ekonomisnya. Akan tetapi, itu bisa memperkuat tanggul,” tandasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com  di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Berita Pati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *