Pati, infoseputarpati.com – Program kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Kementerian Sosial kurang diminati warga Pati. Dari 10 kuota KUBE yang diberikan, baru 4 KUBE saja yang berhasil dibentuk.
Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati Tri Haryumi menjelaskan, program ini sedianya disalurkan untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di suatu wilayah.
Sayangnya, masyarakat sasaran program KUBE mayoritas tidak siap membuat usaha baru, meskipun disediakan mentor dari pemerintah pusat.
“Baru empat karena belum siap masyarakatnya. Kita mestinya ada 10 KUBE yang terealisasi baru 4. Ini dananya dari APBN nanti disalurkan ke rekening masing-masing,” ujar Tri Haryumi kepada infoseputarpati.com saat ditemui di kantornya.
Bukan saja minat masyarakat yang rendah, masa sosialisasi program ini sangat singkat. Haryumi mengaku, pihaknya hanya diberikan waktu seminggu untuk mencari 10 kelompok calon penerima fasilitasi KUBE.
Kemensos juga memberikan syarat yang sangat ketat kepada penerima program KUBE. Diantaranya harus berasal dari rumah tangga miskin ekstrem dan masuk dalam Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu (DTPFMOTM).
Program KUBE di Pati tahun ini menyasar di dua kecamatan. 2 KUBE baru didirikan di Kecamatan Kayen, sementara 1 KUBE di Kecamatan Gembong.
Masing-masing kelompok mendapatkan dana segar sebesar Rp17. 800.000 yang digunakan untuk pengembangan usaha perdagangan.
Kube baru didampingi Pendamping KUBE yang bertugas untuk mendampingi pelaksanaan KUBE agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Haryumi mencatat, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati cukup rendah. Masih ada 23 desa yang tersebar di 5 Kecamatan yang masuk kategori daerah kemiskinan ekstrim. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral