Pati, infoseputarpati.com – Macetnya ekspor porang Indonesia ke luar negeri memicu anjloknya harga porang rakyat. Hal ini diungkapkan oleh Harsono, salah seorang pengurus Asosiasi Petani Porang Pati (Asperati) mengungkap penyebab anjloknya porang di Kabupaten Pati.
Tambah dia, penyebab utama macetnya keran ekspor porang dikarenakan adanya kendala perizinan pada pabrik pengolah porang menjadi chips di Madiun.
Tanpa perizinan, Indonesia tidak bisa menjual porang ke luar negeri, di sisi lain stok chips porang di pabrik menumpuk.
Akibat kejadian tersebut harga porang turun drastis. Sebutnya dalam satu tahun terakhir rata-rata harga porang di Pati hanya Rp 2.000 -Rp3.500.
“Kalau tentang tanaman porang hari-hari ini harganya emang jatuh banget. Itu sejak satu tahunan lalu, ekspor macet. Harga terlalu turun terus,” jelas Harsono saat diwawancara infoseputarpati.com.
Jika diurai, macetnya urusan perizinan yang dimaksud berkaitan dengan belum adanya kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan negara ekspor luar negeri tentang bentuk porang yang ekspor.
Diceritakan Harsono, sebelumnya Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor porang dalam bentuk chips, lantaran takut ditiru proses budidayanya.
Pemerintah mengharuskan para petani porang dalam negeri mengekspor porang dalam bentuk produk turunan khususnya tepung porang.
Sementara luar negeri menginginkan porang dibeli dalam bentuk chips lantaran harga tepung porang lebih mahal.
“Buyer nya mogok. Maunya nepung sendiri agar biaya lebih murah. Mereka punya mindset untuk beli chips saja dari petani yang harganya di bawah,” ujar Harsono.
Ia mengharapkan tahun depan sudah ada kesepakatan antara Indonesia dan negara asing terkait regulasi ekspor sehingga harga porang bisa stabil kembali. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral