Pati, infoseputarpati.com – Selama dua tahun ini, produksi garam di Kabupaten Pati mengalami penurunan. Pasalnya, mulai tahun kemarin cuacanya kurang mendukung.
Tidak hanya di Kabupaten Pati saja, melainkan hampir di seluruh Indonesia, produksi garam turun akibat musim kemarau basah.
Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Ari Wibowo. Ia mengatakan, pada tahun 2021 produksi garam di Pati hanya 98.211 ton. Sedangkan pada tahun ini, tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin.
“Bahkan saat ini di lapangan banyak petani garam yang gagal panen. Karena ada hujan apalagi kemarin baru ada fenomena rob, sehingga mengakibatkan petani garam terkena dampak tersebut,” ujarnya kepada mitrapost.com, Senin (29/8/2022).
Dengan cuaca seperti ini, lanjut dia, menjadi kendala tersendiri oleh petani garam. Sehingga pihaknya melakukan evaluasi untuk bisa membantu petani garam.
“Kita ada upaya-upaya untuk intregasi dengan cara mesnya garam dikasih geoisolator atau plastik pelapis tambak garam supaya menguapannya lebih cepat,” sambungnya.
Menurutnya, pihaknya saat ini sudah berupaya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan agar bisa membantu petani garam. Ia berharap hujannya bisa berhenti.
“Justru petani garam yang tradisional tanpa menggunakan geoisolator, itu sudah bisa produksi. Akan tetapi, tidak bisa maksimal,” terangnya.
Ia menegaskan, bahwasanya produktivitas garam tidak bisa lepas dari cuaca. Hal tersebut menjadi kendala tersendiri oleh petani garam.
“Petani garam tidak punya kendala. Kendalanya hanya satu yaitu saat musim kemaru tiba, tapi tetap masih hujan dan terjadi fenomena rob ataupun banjir,” paparnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral