Pati, infoseputarpati.com – Sejumlah sopir angkutan perkotaan maupun pedesaan di Kabupaten Pati mengeluhkan masih sepi penumpang. Hal ini disebabkan karena gempuran dari trasnportasi online yang merebak pada saat ini.
Salah satu sopir angkutan umum, Siyo (54) mengaku bahwa saat ini lebih banyak orang yang senang naik transportasi online atau ojol ketimbang naik angkutan umum.
“Perkembangan zaman mas, saya sendiri juga menyadari keadannya seperti ini. Sekarang kan banyak fasilitas seperti Grab lalu sepeda motor yang harganya yang murah juga mempengaruhi sepinya penumpang,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahwasanya yang naik angkutan umum saat ini hanya orang tua saja. Sedangkan kalangan seperti anak muda sudah sedikit.
“Jadi yang naik itu angkutan umum cuma orang tua saja, yang muda tidak ada,” jelasnya kepada mitrapost.com, Selasa (23/8/2022).
Lebih lanjut, setiap hari sopir angkutan umum hanya mendapatkan Rp100.000. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp150.000-200.000 setiap harinya.
“Dapat Rp100.000 setiap harinya, tapi itu kotor. Karena harus dipotong bensin Rp50.000 dan masih Rp50.000 untuk makan dan yang lainnya. Sampai rumah habis, besok cari lagi,” ungkapnya.