Pati, infoseputarpati.com – Pemerintah Kabupaten Pati melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) membuka Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Toko ini difungsikan untuk menstabilkan harga pangan di Kabupaten setempat.
Toko Tani Indonesia Center berlokasi di belakang kantor Dinas Ketapang Pati, Jl Kiyai Haji Ahmad Dahlan, Pati Wetan, kecamatan Pati kota.
TTIC bukan perusahaan milik daerah (BUMD) dan tidak menelan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), melainkan dikelola secara mandiri oleh Dinas Ketapang.
Dinas juga tidak menarik keuntungan hasil penjualan dari produk pangan yang dijual.
Tri Haryama, kepala Dinas Ketapang menjelaskan, ketidakstabilan harga pangan di pasar utamanya disebabkan permainan harga pasar oleh oknum tengkulak dan sisanya karena kelangkaan barang.
TTIC adalah wadah untuk menampung hasil bumi dari petani dengan harga yang stabil, sehingga petani Pati bisa menikmati hasil produksinya dengan harga sesuai harga pasar.
“TTIC untuk menstabilkan harga, itu bagian tupoksi usaha dinas, agar bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok hasil bumi warga Pati. Supaya tengkulak tidak terlalu mempermainkan harga,” kata Tri Haryama saat ditemui di kantornya, Rabu (27/7/2022).
Cara kerja toko ini cukup sederhana. Dinas Ketapang menyediakan tempat dan etalase hasil bumi. Kemudian, penjaga toko dan marketing diambil dari staf dinas.
Para mitra tani yang ditunjuk bisa menitipkan hasil bumi yang berupa produk olahan pertanian, peternakan, dan ikan.
Sedangkan keuntungan untuk barang yang terjual, akan diberikan kepada petani.
Dinas Ketapang menerapkan proses yang ketat dalam perekrutan mitra tani. Pihaknya hanya menerima barang milik petani yang benar-benar kesulitan memasarkan hasil buminya.
Hingga kini, Dinas Ketapang Pati baru bekerjasama dengan 8 kelompok tani se-Kabupaten Pati, dan diupayakan terus ditambah setiap tahunnya.
“Ada 8 kelompok petani. Kami khususkan bagi yang kesulitan penasaran. Kalau yang sudah bisa jual ya nanti dulu, bisa dijual sendiri dulu,” Jelas Tri Haryama.
Ditanya tentang teknik pemasaran, Tri menjelaskan, barang yang diserap Dinas Ketapang utamanya akan dijual ke aparatur sipil negara (ASN) daerah. Sisanya bisa dipromosikan lewat sosial media atau dipamerkan dalam beberapa event Pemkab, seperti car freeday dan lain sebagainya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral