Tingkat Stres Meningkat, Pamor Coffee Shop Naik

Pati, infoseputarpati.com – Naiknya tingkat stres masyarakat selama masa pandemi membuat permintaan akan kopi meningkat.

Tak hanya itu, segmen kopi dalam beberapa tahun terakhir ini juga berubah. Bila dahulu kopi identik dikonsumsi orang tua, saat ini sebagian besar coffee shop di Pati didominasi pengunjung dari anak muda.

Format coffee shop sekarang juga mengalami pergeseran yang signifikan. Mulai dari makna, penyajian suasana yang nyaman, serta fasilitas yang lengkap menjadi tempat untuk bersantai dan menghilangkan penat bagi kaum muda.

Tak heran apabila kebutuhan untuk mengunjungi sebuah coffee shop sudah menjadi gaya hidup terutama di kalangan remaja.

Momentum tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para entrepreneur yang ingin membuka usaha baru. Hal inilah yang disampaikan oleh Muttaqin, pemilik brand Kopi Jowo dari Kabupaten Pati.

“Potensi coffee shop sangat besar sekali. Ini imbauan untuk generasi muda, daripada bingung cari pekerjaan apa. Untuk coffee shop sangat prospek saat ini kopi sudah menjadi kebutuhan gaya hidup diawali generasi milenial,” kata pria yang juga Ketua Klaster Kopi Pati saat diwawancara infoseputarpati.com usai mengisi materi wirausaha keterampilan barista di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pati.

Muttaqin mengklaim selama masa pandemi Covid-19 rata-rata pengusaha kopi di Pati omzetnya naik hingga 150 persen.

Dia mengestimasi dalam secangkir kopi berbagai tingkat keuntungan bisa mencapai 300-400 persen.

“Kalau di Pati Kota bisa untung 300-400 persen dari seluruh total menu misal satu kopi dijual Rp15 ribu. Keuntungan 300-400 persen dari itu tidak ada usaha yang bisa mendapatkan keuntungan sebesar itu,” ungkap Muttaqin.

Lanjut dia, untuk menjadi pengusaha kopi di awal tidak membutuhkan modal yang besar. Untuk memulai usaha di bidang kopi, Muttaqin menyarankan agar anak muda mulai dari membuat kedai sederhana dulu.

Barulah ketika tertarik dengan kopi disarankan untuk menambah kompetensi penyaji kopi atau barista. Di Pati, fasilitas pelatihan ini mudah didapat bahkan gratis. Apalagi jika mau bergabung dengan komunitas pecinta kopi.

“Jangan takut berusaha. Kita bikin kedai warung kopi. Kalau berhasil naik ke coffee shop baru ke kafe. Untuk membeli peralatan manual bisa Rp3 juta sudah bisa,” tandas Muttaqin. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com  di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Berita Pati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *