Infoseputarpati.com – Iduladha dirayakan umat Muslim pada 17 Juni 2024 kemarin. Beragam peristiwa menarik pun terjadi. Mulai dari hewan yang kabur hingga jumlahnya yang sangat banyak.
Hal ini terjadi di di Desa Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Jumlah hewan kurban di desa tersebut mencapai 668 ekor terdiri dari 200 sapi dan 468 kambing.
Kepada Desa Batur, Ahmad Fauzi menyebut hal seperti ini sudah terbiasa terjadi di daerahnya. Akan tetapi tahun ini menjadi terbanyak daripada tahun-tahun sebelumnya.
“Kami sudah merekap dari setia dusun di Batur. Jumlah keseluruhan yakni 200 ekor sapi dan 468 ekor kambing,” sebut Fauzi, dikutip dari Detik News, pada Senin (17/6/2024).
Fauzi menyebut jumlah ini banyak karena peringatan Iduladha jatuh pada hari yang sama.
“Kalau tahun kemarin itu beda satu hari. Tetapi tahun ini bareng, jadi untuk Dusun Krajan sapinya 74 ekor dan kambingnya 293 ekor. Tetapi kalau keseluruhan digabung dengan dusun lain totalnya 200 ekor sapi dan 468 ekor kambing,” sambungnya.
Sementara untuk proses penyembelihan ratusan hewan kurban ini tersebar di beberapa tempat di Dusun Krajan.
Lalu, daging kurban dikumpulkan di aula Muhammadiyah Dusun Krajan. Menurut Fauzi, bukan hanya warga yang mampu, warga yang tidak mampu turut melakukan kurban.
“Di sini memang banyak warga yang berkurban. Tidak hanya warga yang mampu saja, tetapi warga yang kurang mampu pun banyak yang juga berkurban,” terang Fauzi.
“Untuk sistemnya banyak warga yang menabung. Jadi menyisihkan penghasilannya. Ada yang per minggu ada juga yang setiap bulan. Nanti kalau sudah mendekati Idul Adha masih kurang kan tinggal nambahnya nggak banyak,” kata dia.
Sebanyak 778 orang berkurban di Desa Krajan dan turut membantu penyembelihan dan pemotongan.
“Kalau total daging yang terkumpul itu mencapai 25 ton,” ucap Hidayatusibhan.
“Untuk paket ada 9300 paket daging kurban. Ini didistribusikan ke 7 kabupaten. Selain itu tentunya dibagikan untuk warga di sini,” terangnya.
Pembagian daging bukan diitung berdasarkan jumlah KK namun setiap orang bahkan bayi yang baru lahir pun menerimanya.
“Di sini, untuk pembagiannya dihitung per jiwa, bukan KK. Jadi bayi yang baru lahir pun ikut menerima daging kurban. Dan Ketika ada tamu yang sedang menginap di sini juga menerima daging kurban,” kata Hidayatusibhan.