Menilik Perintah Allah untuk Berkurban

Infoseputarpati.com –  Allah Swt., Memerintahkan untuk melakukan kurban jika mampu. Momen ini dikisahkan saat zaman Nabi Ibrahim as.

Sang diperintah oleh Allah untuk  menyembelih anak yang telah lama Ia nantikan kehadirannya.

Berkali-kali Nabi Ibrahim as bermimpi untuk menyembelih putra pertamanya Isma’il as. Dan saat Ia telah menyakini mimpi itu bersumber dari Allah SWT, Ia segera menyampaikan mimpi tersebut kepada Isma’il as.

Saat itu, Isma’il pun diuji untuk berbakti kepada Rob-nya, Isma’il pun menurutinya. Tatkala pisau tajam yang dipersiapkan Nabi Ibrahim as akan memotong leher Isma’il, Allah SWT melalui malaikat Jibril mengganti Isma’il dengan seekor gibas. Gibas yang disembelih dan Isma’il selamat dari proses penyembelihan itu.

Dari peristiwa tersebut, bagi umat Muslim janganlah terpenjara oleh kecintaan duniawi secara berlebihan, sehingga dirinya lupa kepada hakikat dan tujuan hidupnya yang sejatinya untuk memperoleh keridhoan Allah SWT.

Hikmah berkurban;

1. Menjaga Fitrahnya tetap Suci

Firman Allah: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan” QS. Asy Syam (91):8, Seseorang tidak akan pernah sampai kepada ketaqwaan dan tidak akan memperoleh keimanan yang sejati, bila kecintaannya kepada dunia mengalahkan kecintaannya kepada Allah SWT dan Rasulnya.

  1. Menguji Tingkat Ketaqwaan

Allah SWT berfiman: “Adapun orang yang beriman, maka Ia akan sangat cinta kepada Allah” QS Al-Baqarah (2):165. Jadi, qurban yang makna dasarnya persembahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT itu merupakan upaya untuk menggapai kasih sayang-Nya.

3. Memotivasi diri untuk memiliki harta dengan berkerja keras

Nabi Muhammad SAW sangat mengecam umatnya yang telah mampu berqurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya:  “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah Ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

4. Berjiwa Sosial untuk berbagi dengan sesama

Dengan Syariat Qurban ini, kaum muslimin dilatih untuk meningkatkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Setiap muslim harus memiliki rasa perhatian, kepedulian, solidaritas, dan persaudaraan antar sesama.

Kesimpulannya adalah ibadah qurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental, dimana Nabi Ibrahim as dengan mengorbankan anak satu-satunya yang amat dicintainya mengajarkan umat manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya, beliau membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT semata.

Jika seseorang telah terbiasa melakukan ibadah qurban serta mengetahui makna dan hikmahnya, maka hatinya akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca