Pati, infoseputarpati.com – Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pati memprediksi stok bawang merah di Pati tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga hari raya Iduladha.
Prediksi itu berkaitan dengan produktivitas panen bawang merah lokal yang turun hingga 60 persen di musim panen terakhir.
Hal ini diperparah dengan pasokan bawang dari luar kota yang juga berkurang. Terang Kun, gagal panen bawang merah tidak hanya terjadi di Pati, melainkan meluas ke tingkat nasional.
“Produksi bawang merah ini penurunan sampai 60 persen.Bukan Pati saja tapi se-Indonesia mengalami hal yang sama. Suplai ke pasar pun jadi nya kurang,” kata Kun kepada infoseputarpati.com, Senin (4/7/2022).
Terangnya, Krisis bawang merah nasional ini disebabkan karena banyak hal. Salah satu diantaranya lantaran curah hujan durasi pendek yang terus menerus mengguyur hingga pertengahan tahun.
Kondisi ini menyebabkan area tanam bawang menjadi lembab dan memicu berkembangnya hama penyakit bawang seperti fungi dan cendawan.
Akibat situasi ini, para petani memilih untuk menanam komoditas lain selama musim bawang.
Rusmillah, Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian Dispertan Pati menambahkan, hingga pekan ini harga bawang merah berada di angka Rp65 ribu. Harga ini tergolong sangat tinggi dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama.
Senada dengan Kun, Rusmilah juga menyatakan bahwa stok bawang merah yang ada tidak mampu mencukupi kebutuhan warga Pati hingga Iduladha nanti.
“Ini baru tanam belum ada stok. Hari raya kan Juli tanam baru Bulan Mei. Bawang merah tapi Belum mencukupi. Karena di Pati bergantung daerah lain,” ujar Rusmillah
Ia memprediksi, ketersediaan bawang di Pati normal kembali sekitar bulan Agustus, bertepatan musim panen raya ketiga. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral