Infoseputarpati.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan ekonomi nasional. Hari ini, Senin (30/9) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Central Counterparty (CCP) suku bunga dan nilai tukar.
Launching tersebut dilakukan PJK berkerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
8 Bank yang diajak diantaranya Mandiri, BRI, BNI, BCA, CIMB Niaga, Danamon, Maybank, dan Permata. Selain itu, BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) turut andil dalam pelucuran.
“Setelah perjalanan panjang, Central Counterparty suku bunga nilai tukar secara close out netting siap diimplementasikan hari ini,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jakarta Pusat, dikutip dari Detik News, pada Senin (30/9/2024).
Perry mengatakan peluncuran ini diharapkan volume valuta asing dan pasar uang meningkat.
“Ini akan menjadi suatu legacy bagaimana pasar uang pasar valas kita akan terus berkembang,” tutur dia.
CCP Merupakan lembaga yang akan menjalang pembaruan utang dan kliring terhadap transaksi anggotanya.
“20% kami mendapat persetujuan dari DPR untuk ikut serta sebagai regulator kami. Komitmen 20% ini sebagai motivasi bagi industri yang akan terus berkembang. Kami tidak ada niatan untuk mencampuri ikut serta dalam manajemen bisnisnya, sebagai pemilik 20% mungkin ikut dalam suatu komisaris atau apa, tapi tetap saja sebagai minoritas,” jelas Perry.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa OJK mendukung penuh penyertaan modal yang dilakukan oleh 8 bank.
“Dengan penyertaan modal oleh BI, BEI dan industri perbankan kepada KPEI, diharapkan memperkuat permodalan CCP sehingga meningkatkan market confidence dan trust para pelaku pasar terhadap KPEI sebagai CCP,” tutur Mahendra. (*)