Pati, Infoseputarpati.com – Perekonomian di Pati hingga saat ini masih berusaha bangkit setelah digempur badai pandemi Covid-19. Tentunya banyak masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi hingga sekarang.
Permasalahan ekonomi yang tak kunjung ini diperparah dengan naiknya harga BBM dan membuat harga kebutuhan pokok juga ikut melonjak naik.
Tidak berhenti sampai di situ, ekonomi yang sulit ini mempengaruhi dunia pendidikan, bahkan ada beberapa siswa yang terpaksa putus sekolah lantaran memilih bekerja untuk menghasilkan uang.
Hal ini pun mendapatkan sorotan dari wakil rakyat Kabupaten Pati, Muntamah. Ia menyampaikan pembaharuan dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) harus dilakukan.
Hal ini berkenaan dengan pemberian bantuan kepada masyarakat miskin dan membutuhkan. Terlebih lagi program Indonesia pintar (PIP) dan program keluarga harapan (PKH) haruslah tepat sasaran agar tidak menimbulkan kecemburuan publik dan penyaluran bantuan dapat optimal.
Lebih lanjut, Muntamah memberikan dorong kepada dinas terkait untuk melakukan validasi data siswa agar tidak kelewatan.
Ia berharap dengan data yang valid maka pemberian bantuan akan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang membutuhkan. Hal ini juga mengurangi angka anak putus sekolah di Pati
“Dinsos ini perlu melakukan validasi dan verifikasi datanya. Dinsos harus sungguh-sungguh melakukannya,” kata Muntamah
“Tentu ini juga penting untuk kartu Indonesia pintar (KIP) juga terhubung dengan DTKS, oleh sebab itu, Disdikbud juga harus jeli. Ini pentinting agar tidak ada persoalan,” tambah dia. (Adv)
Editor: Erika Chairun