Pati, infoseputarpati.com – Adanya peningkatan jumlah kasus HIV-AIDS di wilayah Kabupaten Pati yang cenderung bertambah, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati telah menentukan sebanyak 8 populasi kunci sebagai target pemeriksaan.
Pemeriksaan kedelapan kunci tersebut, dilakukan untuk menemukan lebih dini seseorang penderita HIV yang belum sampai dengan AIDS, melalui tes voluntary counseling and Testing (VCT) yang dilakukan rutin oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
“Nah delapan Populasi Kunci ini kita jadikan target, sebagai cara untuk sedini mungkin menemukan kasus HIV, karena kalau sudah AIDS maka pengobatan akan semakin sulit,” kata Pengelola Program Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Dinkes Kabupaten Pati, Agus Irawan di kantornya.
Lebih lanjut, Ia yang juga didampingi bersama Kepala Dinkes, dr. Aviani Tritanti Venusia menyebutkan bahwa populasi kunci tersebut diantaranya dilakukan kepada Ibu Hamil (Bumil) usia 3 bulan pertama, pasien Tuberculosis (TBC), dan Orang penyandang IMS seperti Gonore, Harvest, dan Sipilis.
Selain itu, populasi kunci lainnya dilakukan kepada Wanita Pekerja Seks (WPS), Laki Seks Laki (LSL), Kaum Waria, Warga Binaan pemasyarakatan, dan juga Pengguna Narkoba Suntik.
“Diantaranya ya itu ibu hamil mas, yang masuk usia 3 bulan, lalu WPS, LSL juga. Dan Binaan Lapas karena dipenjara mungkin ingin mengeluarkan hasratnya maka disalurkan ke sesama warga binaan. Bagi penyandang IMS, Lalu juga Waria dan pengguna narkoba terutama suntik mas, jadi kedelapan kunci itu kita sisir,” jelasnya.
Sejauh ini dengan melakukan penerapan program tersebut, rata-rata setiap bulan pihaknya menemukan Orang Dengan HIV (ODHIV) kira-kira 20 hingga 21 orang.
Ia menyebutkan, hingga data per Juli 2022, berdasarkan data yang disampaikan setidaknya terdapat sebanyak 152 orang positif HIV dan AIDS di wilayah Kabupaten Pati.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pendampingan dengan memantau pengobatan yang dilakukan ODHIV maupun ODHA dengan secara rutin meminum Obat Antiretroviral (ARV) selama hidupnya.
Dengan melakukan pengobatan ARV, maka penyebaran virus dalam tubuh penderita dapat ditekan dan dapat memperpanjang masa hidup si penderita.
“Kalau masih ODHIV itu maka dengan meminum obat ARV maka penyebaran virus itu dapat ditekan, maksudnya tidak hilang itu bukan. Tapi jangan sampai menyebar dan menyerang sistem tubuh yang lainnya gitu. Untuk kasusnya ya kalau dihitung rata-rata ya 20-21an berarti dari data ini mas,” pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral