Pati, infoseputarpati.com – Tindakan kekerasan dan penganiayaan di lingkungan sekolah kembali terulang di wilayah Kabupaten Pati. Kali ini, kejadian tersebut terjadi di SMPN 1 Tambakromo.
AN yang merupakan salah murid SMP N 1 Tambakromo, setidaknya harus menjalani opname selama dua hari di RSUD Soewondo akibat beberapa pukulan yang mengenai bagian kepala dan punggung korban oleh pelaku berinisial AJ.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh sang korban menjelaskan perihal kronologi penganiayaan yang terjadi olehnya.
Ia mengatakan bahwa kejadian terjadi pada Senin, (25/7/2022) saat jam istirahat sekolah. Sang pelaku AJ tiba-tiba mendatanginya di kelas dan kemudian memukul dirinya yang mengenai kepala bagian samping.
“Jadi mas, pada hari Senin itukan tiba-tiba wonge datang neg kelas, lha itukan pas jam istirahat jadi dilihat banyak teman, tiba-tiba datang menghampiri saya tidak ngomong apa-apa. Langsung pukul dan kena bagian sini,” katanya sambil menunjuk bagian yang dipukul saat ditemui di rumahnya pada Kamis, (28/7/2022).
Setelah mendapat pukulan tersebut, korban sama sekali tidak membalas. Ia justru mencoba menanyakan alasan pemukulan tersebut kepada pelaku. Ia mengungkapkan bahwa pelaku cemburu karena korban dianggap telah berusaha mendekati pacarnya yang juga satu sekolah.
“Saya ndak bales, lalu saya tanya lho kenopo mas kok aku mok jotos, salah aku opo. Ternyata itu, kan saya petugas pengibar bendera, nah cowok 2 dan cewek 1 ditengah. Katanya karena itu, aku dikiro nyedaki pacare kuwi,” terangnya.
Selain itu, korban juga mengaku telah mendapatkan ancaman dari pelaku yang mengatakan akan melanjutkan aksi tersebut setelah pulang sekolah. Namun karena takut, maka korban mencoba menghubungi orang tuanya untuk dijemput saat pulang sekolah.
Dampak dari banyaknya pukulan yang diterima oleh korban, ia pun terpaksa harus diperiksakan dulu di Puskesmas Tambakromo. Pasalnya setelah sampai rumah, korban mengaku pusing dan saat makan langsung mengalami muntah.
Diduga karena pukulan ditujukan di kepala, maka pihak Puskesmas mendiagnosis korban mengalami trauma kepala dan membuatkan rujukan untuk bisa diperiksakan di RSUD Soewondo.
Saat dikonfirmasi ke pihak sekolah, Kepala Sekolah SMPN 1 Tambakromo, Sunarji yang didampingi oleh Waka Kesiswaan dan juga guru Bimbingan Konseling mengatakan, bahwa saat kejadian berlangsung justru tidak diketahui oleh pihak sekolah.
Pihak sekolah baru mengetahui, setelah Kepala Desa Sinomwidodo, Rakimin menghubungi pihaknya dan mengatakan bahwa salah satu warganya yang bersekolah di SMPN 1 Tambakromo telah menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia bersama rekan-rekan guru telah mencoba untuk memediasi kedua belah pihak dengan mendatangkan masing-masing wali dan orang tua, baik korban maupun pelaku.
“Pas kejadian itu, justru guru tidak ada yang tahu mas, nah baru malamnya itu, saat ditelepon oleh kepala desa ya. Kita baru tau dan langsung mencoba untuk menghubungi orang-orang untuk kita datangkan disekolah,” ungkapnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari infoseputarpati.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol “Mengikuti”
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
Video Viral