Infoseputarpati.com – Piala Dunia U-20 diketahui batal digelar di Indonesia. Hal ini pun turut ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.
Ia menilai akan ada pergeseran pendukung calon presiden, batalnya pagelaran tersebut dapat menjadi game changer pada Pemilu 2024.
“Menurut saya peristiwa Qatar, peristiwa FIFA ini sebetulnya menjadi potensial menjadi game changer dalam pertarungan ke depan. Karena begini, kalau kita berangkat visualisasi terakhir, di sawah itu ada dua orang. Tadi saya kembali ke analisis saya yang pertama. Calonnya Pak Jokowi itu ada dua, yang pertama adalah Ganjar yang kedua adalah Prabowo. Yang satu sinyalnya pakai high context yang satu lagi pakai low context,” kata Qodari dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik yang disiarkan melalui YouTube.
Ia mengatakan penolakan yang dilakukan Ganjar yang notabenenya gubernur, berbeda dengan perspektif presiden. Jokowi melihat posisi olahraga dipisahkan dengan politik.
“Saya khawatir ke depan ini akan terjadi pergeseran, kenapa? Karena salah satunya sebagai gubernur (Ganjar) sudah menyatakan penolakan terlebih dahulu. Sementara saya melihat Presiden Jokowi pada posisi ya olahraga dipisahkan dengan politik, gitu,” imbuh dia.
Qodary menduga nantinya Jokowi akan mengajak keliling Prabowo Subianto. Ia mengatakan sikap penolakan Timnas Israel ini dapat memicu game changer Pemilu.
“Sehingga dalam konteks ini ada kemungkinan ke depan yang ada di sawah itu, yang keliling-keliling itu tinggal satu nama, Prabowo Subianto. Kalau istilah pinjam kata Pak Deddy (politikus PDIP) semuanya dekat, tapi gradasinya kan bervariasi, frekuensinya juga berbeda-beda,” tutur dia.
“Nah saya melihat ini bisa menjadi potensial game changer ke depan, jadi bakal capres bisa sangat berubah pasca peristiwa Qatar Piala Dunia U-20,” tambah doa. (*)