Infoseputarpati.com – Orang dewasa sering kali mencium anak atau bayi karena bau segarnya. Ternyata ada beberapa anggota tubuh yang memang baik dicium setiap saat.
Salah satu manfaatnya adalah membantu menurunkan saraf yang tegang dan tekanan darah yang tinggi. Dengan begitu, anak pun akan bersikap tenang. Efek lainnya yaitu anak akan merasa lebih disayangi oleh orang tuanya.
Bagian mana sajakah itu? Berikut ini empat bagian tubuh anak yang harus sering dicium orang tua.
Bagian Ubun-Ubun
Seorang ayah harus sering mencium ubun-ubun anaknya yang masih kecil. Bahkan hal ini perlu dilakukan sejak anak masih bayi.
Dampak yang ditimbulkan dari mencium ubun-ubun anak adalah dapat membuat anak menjadi lebih bersemangat dan percaya bahwa ada seseorang yang senantiasa memberinya dukungan. Hal ini sesuai dengan yang pernah diucapkan oleh Ustadz Hepi Andin Bastoni.
“Ada empat titik yang rajin dicium dan disentuh oleh seorang ayah terhadap anaknya, pertama adalah ubun-ubun kepala anak, ini harus bagian yang sering dicium seorang ayah terhadap anak kecil,” ujar Ustadz Hepi Andin Bastoni.
Bagian Kening
Bagian selanjutnya yaitu kening atau dahi anak. Hal ini menjadi tanda bahwa seorang orang tua merasa bangga terhadap anaknya.
Selain itu, hal ini juga menjadi wujud orang tua mensyukuri dan menerima keberadaan anak. Meskipun ini adalah hal kecil, namun memiliki dampak yang besar dan hal ini justru yang banyak dilupakan orang tua.
Bagian Kedua Pipi
Bagian lainnya yaitu kedua pipi anak dengan diikuti mengucapkan kalimat masya Allah. Hal ini akan menjadi ungkapan perasaan sayang dan rindu orangtua terhadap anak.
Bagian Punggung Telapak Tangan
Cara lain menunjukkan kasih sayang orang tua adalah dengan mencium punggung telapak tangan anak. Hal itu bisa Anda lakukan sambil mengucapkan barakallah.
Selain keempat bagian itu, memberikan pelukan kepada anak juga penting. Hal ini karena pelukan diketahui lebih efektif daripada sebuah pujian atau hal lain semacamnya. Rasulullah SAW juga pernah melakukannya.
Dikisahkan bahwa Abu Hurairah berjalan keluar bersama Rasulullah SAW. Selama di perjalanan, Rasulullah SAW tidak berbicara dengan Abu Hurairah dan begitupun sebaliknya. Ketika sampai di Pasar Bani Qainuqa, Rasulullah duduk di pekarangan rumah Fatimah lalu berkata, “Apakah terdapat anak-anak di sana?” Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil menghampiri Rasulullah. Ia lalu memeluk dan menciumnya sambil berdoa, “Ya Allah, sayangilah dia dan sayangi pula orang yang menyayanginya.” (HR Bukhari).
Hadist lain juga mengungkap bahwa mencium anak merupajan bentuk kasih sayang.
Aisyah menceritakan, “Suatu hari datang seorang Arab badui (yang biasanya kurang memiliki sopan santun) menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Kalian mencium anak-anak kalian, sedangkan kami tidak pernah mencium anak-anak kami.’ Mendengar ucapan itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ataukah aku memiliki apa yang telah Allah cabut dari hatimu berupa sifat kasih sayang.” (HR. Bukhari no. 5998 dan Muslim no. 2317).