Temanggung, Infoseputarpati.com – Dua guru yang terlibat pertengkaran dalam media percakapan berakhir dengan pemukulan.
Bahkan perkelahian antara dua orang dewasa tersebut disaksikan oleh beberapa siswa sekolah dasar hingga membuat murid ketakutan.
Hal ini direkam dan videonya viral di media sosial Intagram. Peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah Kaloran Kabupaten Temanggung.
“Dua guru di salah satu sekolah di Kaloran Temanggung terlibat cekcok hingga terjadi pemukulan. Hal tsb terjadi selepas upacara Hari Kesaktian Pancasila kemarin 1 Oktober 2024. Belum diketahui penyebab terjadinya perkelahian tsb. Peristiwa itu terjadi di ruang kelas dan sempat dilerai oleh guru lain. Mirisnya itu disaksikan oleh murid2 yang berada di sekolah, bahkan murid pada ketakutan,” tulis keterangan akun akun instagram @kejadiantemanggung.
Dalam hal ini, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga pun telah mengambil tindakan,
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo mengkonfirmasi kebenaran video tersebut.
Mereka merupakan guru di salah satu SD wilayah Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung yang berstatus sebagai guru PNS dan P3K baru.
“Yang pertama, saya sampaikan bahwa memang pernah terjadi kejadian seperti yang di video viral,” kata Agus kepada wartawan, Senin (28/10).
Cekcok ini dipicu masalah sepele terkait pesan melalui WhatsApp yang dianggap tidak sopan.
“Sebenarnya karena masalah sepele sih ya. Terduga pelaku ini kan P3K baru, kemudian istilahnya meminta kepada guru yang senior itu lewat WA (WhatsApp). Ya menjadikan guru yang senior kok tidak sopan (ditegur) sehingga terjadi salah paham (berkelahi),” ujarnya.
“Yang perlu saya sampaikan bahwa kejadian itu terjadi sekitar 1 atau 2 bulan lalu. Dan sudah kita lakukan tindakan,” imbuh Agus.
Agus juga mengatakan pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada mereka, termasuk juga pihak sekolah.
“Dari keterangan yang disampaikan, tim memberikan (sanksi) terhadap pelaku tindakan disiplin sesuai dengan PP 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai. Yang bersangkutan sudah kita jatuhi hukuman disiplin sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan,” kata Agus.
“Yang kedua, SK penjatuhan hukuman disiplin ini diserahkan kepada yang bersangkutan di hadapan pihak sekolah termasuk kepala sekolah, teman-teman guru dan komite. Saat diserahkan yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang tidak semestinya di sekolahan,” tutur Agus.
Ia menjelaskan hingga saat ini kegiatan belajar mengajar tidak ada masalah dan berjalan dengan lancar.
“Ketika (video) viral, saya menugaskan tim untuk kembali melakukan pemantauan situasi dan kondisi terkini di satuan pendidikan yaitu di SD Kecamatan Kaloran,” ujarnya.
“Pada prinsipnya, sekali lagi itu kejadian lama dan sudah selesai. Kita selesaikan di tingkat dinas maupun satuan pendidikan yang bersangkutan,” pungkasnya. (*)