Infoseputarpati.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk belanja pegawai Kementerian dan lembaga ditambah untuk meningkatkan kuliatas, professional, dan integritas pada PNS.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu.
“Itu pertumbuhan normal itu, normal aja,” tutur Febrio Kacaribu.
Dalam Buku Nota Keuangan Beserta RAPBN 2025, total belanja pegawai K/L tahun depan direncanakan Rp 513,22 triliun. Diketahui pada tahun sebelumnya, anggaran pegawai K/L 2024 senilai Rp 460,86 triliun.
Terkait pembayaran gaji dan tunjangan juga meningkat dari Rp 285,80 triliun di 2024 menjadi Rp 297,71 triliun di 2025.
Kenaikan anggaran ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi mulai dari kualitas hingga integritas.
“Meningkatkan kualitas belanja pegawai dengan tetap menjaga daya beli dan konsumsi Aparatur Negara; dan memperhitungkan kebutuhan pegawai baru dengan menerapkan kebijakan new growth untuk pegawai non tenaga pendidikan dan non tenaga kesehatan, serta mendorong pemerataan tenaga pendidikan dan kesehatan,” kata Febrio.
Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengungkapkan bahwa APBN 2025 ditujukan untuk kenaikan gaji ASN.
“Mengenai penyesuaian gaji dan sebagainya, itu APBN untuk 2025 sudah kita desain untuk siap apabila itu dilakukan. Tetapi keputusannya sesuai dengan komitmen antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, itu diserahkan kepada presiden baru,” kata Isa saat ditemui usai Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN Tahun 2025 di Gedung DPR/ MPR, Jakarta, Jumat (16/8).
“Jadi kapannya, berapanya dan sebagainya itu nanti Pak Prabowo,” ujar Isa.
Hingga saat ini, pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan ASN.
“Yang penting adalah berbagai upaya tadi untuk meningkatkan produktivitas mereka, kemudian integritas mereka dan sebagainya,” ucap Isa. (*)