Mitrapost.com – Kebaikan dan keburukan merupakan hal yang lumrah dirasakan setiap insan yang hidup di dunia.
Setiap peristiwa yang terjadi tentu harus disyukuri, sebab itu merupakan garis yang dikehendaki oleh Allah Swt.,
Termasuk saat kita merasa senang atau melihat hal-hal yang menyenangkan. Umat Islam dianjurkan untuk bersyukur, sebab apa-apa yang kita dapatkan pun kita alami adalah pemberian Allah sehingga harus dikembalikan kepada-Nya.
Hal itu sebagaimana Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk berdoa saat melihat hal yang disukai.
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Alhamdulillâhilladzi bini‘matihî tatimmus shâlihât
Artinya, “Segala puji bagi Allah yang dengan-Nya kebaikan-kebaikan menjadi sempurna.”
Begitu juga saat kita tengah dirundung musibah atau hal tidak menyenangkan lainnya, umat Islam dianjurkan mengucap syukur.
Sebab suatu keburukan yang terjadi bisa jadi bukan sepenuhnya negatif. Adakalanya suatu keburukan itu merupakan teguran bahkan ujian yang artinya Allah masih memberikan rahmat dan kasih-Nya.
الحَمْدُ للهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Alhamdulillâhi alâ kulli hâl
Artinya, “Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.”
Melansir laman Muslimafiyah, doa-doa tersebut sebagaimana disebutkan dalam riwayat dari Sayyidah Aisyah
ْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺗَﺘِﻢُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ » . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ »
Artinya, “Kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat.” Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli hal“” [HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani]. (*)