Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno menyebutkan masuknya beras impor dikhawatirkan merusak harga beras dari petani lokal.
Oleh karena itu, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui dinas terkait untuk mengendalikan inflasi daerah. Yang mana, tugas mereka selalu memantau harga dan stok pangan di pasaran.
“Kaitannya dengan beras impor, kami komisi B berharap jangan sampai mempengaruhi harga gabah kering panen,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. Ia meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mengecek komoditas makanan maupun minuman yang harganya belum terkendali.
“Kalau antisipasi, mana barang-barang yang kurang segera setiap daerah berupaya untuk mencari agar barang itu tidak langka, cukup, artinya tersedia, dan kemudian harganya bisa dikendalikan juga,” jelasnya.
Selain itu, Tito juga meminta Pemda segera melakukan intervensi untuk mengendalikan inflasi serta memonitor dan mengevaluasi ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan dengan turun langsung ke pasar.
Untuk diketahui, tingkat inflasi pada bulan April 2023 menunjukkan tren yang terkendali, yakni sebesar 4,33 persen. Namun, jika ditilik lebih detail, andil inflasi yang besar di bulan tersebut berasal dari komoditas konsumsi masyarakat, seperti makanan, minuman, maupun tembakau sebesar 1,20 persen. (adv)