Rembang, Infoseputarpati.com – Produksi legen di Rembang mengalami penurunan saat musim tak menentu seperti ini. Terlebih Indonesia sedang mengalami musim hujan.
Paelan (45) selaku petani legen asal Desa Pedak, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang mengungkakan bahwa musim penghujan seperti ini membuat nira yang dihasilkan mempunyai rasa hambar.
“Emang lagi musim penghujan disini, jadi ya membuat produksi legen disini menurun. Biasanya juga rasane hambar atau biasane manis ya manis tapi mung dikit karna air legen campur air hujan saat musim penghujan,” ucap Paelan.
“Beda kalau musim kemarau, rasane pol manis banget. Ini tanpa tambahan gula lo ya dadi pyur soko wit itu tadi. Jadi ya emang musim yang mempengaruhi,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyebutkan bahwa semenjak memasuki musim penghujan, ia hanya mampu menghasilkan 20 liter air legen setiap harinya.
Padahal, saat musim kemarau petani legen biasanya bisa memperoleh hasil berkisar 40 liter hingga 60 liter untuk setiap harinya.
Tak hanya itu, Paelan juga mengaku rugi tenaga lantaran saat memanjat pohon siwalan. Sebab, hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan.
“Kalau manjat pohon ya pagi selepas subuh, tapi ya pas habis hujan pohon kan lunyu ya nduk. Istilahe wes menek wit tapi hasil yang didapat air legenne bercampur air hujan kan ya sayang nggeh gak sesuai harapan,” keluhnya. (*)