Pati, Infoseputarpati.com – Masih banyaknya fenomena pekerja atau buruh yang menerima gaji minim dan hanya mampu untuk bertahan hidup. M. Nur Sukarno selaku anggota komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati angkat bicara.
Sukarno menjelaskan, fenomena seperti itu memang tak dipungkiri olehnya, masih banyak karyawan dan buruh yang bekerja hanya untuk makan sehari-hari saja.
Sedangkan untuk kebutuhan hidup yang lain menurutnya sangat menjadi beban, lantaran gaji yang diterima sangat pas-pasan.
Dan jika ada gaji yang sedikit lebih tinggi menurutnya pun akan habis untuk kebutuhan membiayai anaknya bersekolah dari SD, SMP, dan SMA saja.
“UMK tersebut hanya bisa meringankan beban untuk kehidupan sehari hari dalam hal untuk makan minum dan menyekolahkan anak sampai SMA/ SMK / MA, ” ucap Sukarno.
Dirinya menyindir keputusan pemerintah yang kurang berpihak kepada pekerja, hal itu ditunjukan nya dengan tidak memperhitungkan cost tidak terduga.
Ia mencontohkan, cost tidak terduga seperti biaya sosial, sumbangan hajatan, kadang melebihi kebutuhan pokok untuk sebuah keluarga.
“Biaya yang luput dari perhatian (hitungan) adalah cost sosial (biaya sosial) mulai dari sumbangan orang yang punya hajatan dan lain-lain. Sehingga kadang kadang tidak bisa diprediksi, ” pungkasnya. (Adv)
Penulis: Vindi Agil
Editor: Erika Chairun