Pati, Infoseputarpati.com – Munculnya kembali kasus rudapaksa di Kabupaten Pati yang dilakukan oleh orang terdekat yang semestinya memberikan perlindungan terhadap korban menuai reaksi tajam dari Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah.
Ia mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk melakukan pencegahan dengan cara memberikan sosialisasi tentang pengenalan seks education.
“Kami ikut prihatin atas kejadian pemerkosaan yang dialami oleh anak di bawah umur dan kami sangat mengutuk pelakunya yang berprilaku sangat sadis. Kami juga mendorong Pemkab Pati untuk melakukan pencegahan dengan cara memberikan sosialisasi tentang pengenalan seks education,” kata Muntamah.
Padahal, saat ini Kabupaten Pati telah menyandang predikat sebagai kota layak anak. Ini menjadi pukulan berat untuk semuanya.
“Maraknya kasus tersebut harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Sehingga tidak ada lagi kasus yang serupa,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah harus menggandeng lapisan masyarakat, dan tokoh agama untuk mendeteksi potensi yang bisa saja menimbulkan kasus tersebut.
Lebih lanjut, saat ini korban mengalami trauma usai jadi korban pemerkosaan. Gadis yang baru duduk di bangku SMP sederajat itu pun mengalami perubahan sikap.
Kakak korban mengungkapkan, sebelum menjadi korban pemerkosaan, adiknya merupakan sosok yang ceria dan pintar bergaul. Namun, usai menjadi korban pemerkosaan, adiknya lebih banyak murung dan enggan bertemu dengan banyak orang.
’’Setelah kejadian (pemerkosaan) itu, ia menjadi murung pendiam, kadang nangis sendiri. Sikapnya berubah drastis. Adik saya itu sebelumnya ceria, PD (percaya diri), pintar menangani pekerjaan rumah tangga, mau mewakili kumpulan warga. Setelah (peristiwa) itu, enggak mau ketemu orang banyak,’ paparnya. (adv)
Penulis: Muhamad Kafi
Editor: Erika Chairun