Infoseputarpati.com – Potensi garam di Jawa Tengah dilirik pihak asing, salah satunya investor Tiongkok.
CEO PT Susanti Megah, Hermawan Santos mengaku memerlukan lahan untuk pengembangan tambak garam seluas kurang lebih 3.000 hektare.
Ia menilai Jawa Tengah memiliki potensi garam yang bagus. Terlebih pemerintah mendukung.
“Potensi garam Jawa Tengah sebenarnya cukup bagus, pemerintah juga sudah bicara, Pak Luthfi sudah mau support,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta, ia berharap agar garam swasembada dapat terwujud.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, para pengusaha telah melirik Jawa Tengah sebagai bagian untuk perluasan dan produksi garam, karena memang produksi garam nasional masih kurang.
Untuk itu, dia mendukung perluasan produksi garam di wilayahnya, guna mendukung produksi garam secara nasional.
“Memang perlu ada intensifikasi lagi, atau bahkan perluasan atau perluasan sentra garam,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi menambahkan, berdasarkan data, produksi garam rakyat Jawa Tengah pada tahun 2024 mencapai 536.612 ton. Luas lahan produksi garam sekitar 8.267 hektare, dengan jumlah petani garam sebanyak 6.420 orang. Jumlah tersebut tersebar di sembilan daerah sentra garam, meliputi Brebes, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Grobogan. (*)