Infoseputarpati.com – Sering kali seseorang mencium bau badannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu mengapa manusia peka dalam hal mendeteksi aromatik daripada anjing.
Walaupun begitu, meski kita dapat mencium bau badan sendiri melalui ketiak ternyata dapat mengurangi tingkat kepekaan seseorang terhadap aroma.
“Hal yang sama juga terjadi pada bau apa pun yang rutin kita temui, seperti parfum atau bagian dalam rumah kita,” ujar Hiroaki Matsunami, ahli neurobiologi molekuler di Duke University.
Menurutnya, proses ini dikenal sebagai kelelahan penciuman. Penyebab tersebut masih belum dipahami, namun diduga hal ini disebabkan oleh perubahan pada reseptor penciuman atau cara otak merespons suatu penciuman.
Pamela Dalton, psikolog di Monell Chemical Senses Center melakukan penelitian di mana partisipan meletakkan pengharum ruangan di kamar tidur selama beberapa minggu. Setelah beberapa hari, beberapa subjek penelitian melaporkan bahwa indra pembauan mereka tidak lagi menangkap bau tersebut ketika masuk ke dalam ruangan.
“Jika reseptornya tidak beregenerasi, kita semua akan mengalami anosmik (tidak dapat mencium bau) saat kita berusia 1 tahun,” ungkap Dalton.
Anda mungkin akan mencium bau diri sendiri jika Anda memiliki perubahan kebiasaan, seperti mengganti parfum. Menurut Rachel Herz, ahli saraf di Brown University, kemampuan orang dapat meningkat untuk mendeteksi bau diri sendiri dalam situasi tertentu. Misalnya, jika Anda makan sesuatu yang sangat berbau (bawang putih, pete, jengkol), saat stres atau saat menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, parkinson dan tifus, kemungkinan besar dapat mencium baunya melalui keringat dan air liur.
Selain itu, bau juga berkaitan dengan kehidupan sosial. Menurut penelitian, sebagian orang memiliki kesamaan aroma saat tinggal di lingkungan yang sama. (*)
