Infoseputarpati.com – Deteksi penyakit ternyata dapat dilakukan melalui warna feses. Pengecekan ini dapat dilihat melalui warna, tekstur, bahkan baunya.
Selain itu, ada pula prosedur khusus yang dilakukan untuk melakukan cek feses di laboratorium. Ini dilakukan untu memeriksa apakah di dalamnya terdapat bakteri, cacing atau parasit yang menyebabkan infeksi, darah dan lemak, cairan empedu, gula, sel darah putih hingga serat daging.
Dilansir dari Halodoc, berikut beberapa penyakit yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan feses.
Kanker usus
Kemungkinan kanker usus dapat dideteksi melalui perubahan warna pada feses. Penyakit ini menyebabkan warna feses yang kecoklatan menjadi merah atau kehitaman. Pada beberapa kasus, warna merah dapat disebabkan karena pendarahan di saluran pencernaan, wasir, hingga terlalu banyak makan tomat. Namun, jika perubahan warna tersebut terus terjadi hingga mengeluarkan darah, segera periksakan ke dokter.
Gangguan empedu
Feses yang berwarna kehijauan bisa disebabkan karena diare banyak mengonsumsi sayuran, suplemen zat besi, ataupun konsumsi makanan dengan zat pewarna hijau. Namun, warna hijau pada feses juga dapat disebabkan karena gangguan empedu. Masalah pada empedu membuat organ tersebut tidak sempurna mencerna makanan.
Penyakit Celiac
Feses yang berwarna kuning, berminyak dan baunya sangat tidak enak bisa jadi karena ada gangguan pencernaan, seperti penyakit Celiac. Penyakit Celiac sendiri merupakan reaksi sistem imun yang menyerang sistem pencernaan saat tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam sejenis protein, yang disebut dengan gluten.
Maag
Selain kanker usus, feses yang berwarna hitam dapat menjadi tanda tubuh mengalami masalah lambung, seperti penyakit maag. Perubahan ini bisa disebabkan oleh pendaharan pada saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan.
Gangguan hati
Feses yang mengalami perubahan warna menjadi lebih pucat dapat menandakan masalah hati, saluran pencernaan dan pankreas. Meski begitu, feses warna pucat juga dapat disebabkan karena konsumsi obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), pil KB, beberapa antibiotik, dan steroid anabolik.
Demikian beberapa penyakit yang dapat dideteksi dengan mengecek kondisi feses. (*)