Keutamaan Surat Al Kafirun

Infoseputarpati.com – Surat Al Kafirun diketahui mempunyai kandungan arti terkait dengan umat Muslim agar melepas kesyirikan dan kemunafikan.

Hal ini disebutkan oleh Al-Jauhari rahimahullahu ketika menukil perkataan Al-Ashma’i rahimahullahu, “Surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlas memiliki sebutan Al-Muqasyqisyatain, yakni bahwasanya keduanya membebaskan diri dari kemunafikan,” (As-Shihah Taaj Al-Lughah, 3: 1016).

Asbabun nuzul surat Al-Kafirun

Asbabun nuzul merupakan istilah untuk menjelaskan penyebab suatu ayat dalam Al-Qur’an diturunkan. Untuk surat Al-Kafirun, asbabun nuzulnya bermula dari kafir Quraisy yang menginginkan agar Rasulullah SAW berhenti berdakwah.

Dakwah nabi Muhammad SAW membuat banyak penduduk Makkah memeluk agama Islam, sehingga para pemimpin Quraisy, yakni Walid Ibnu Mughirah dan Al-‘Ash bin Wa’il, Al-Aswad Ibnu Muththalib dan Umayyah bin Khalaf marah. Mereka sampai menjanjikan harta kekayaan dan takhta kepada Nabi Muhammad SAW jika bersedia menghentikan dakwahnya. Mereka juga menawarkan untuk bergantian beribadah dengan cara mereka dan cara Islam.

Ini sesuai dengan riwayat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang berbunyi, “Orang-orang Quraisy menjanjikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama harta yang melimpah sehingga beliau menjadi orang terkaya di Makkah, menjanjikan akan menjodohkan beliau dengan siapapun yang beliau pilih, agar beliau berhenti berdakwah […].”

Lewat surat Al-Kafirun yang diturunkan, Allah SWT melarang tegas mengikuti kemauan kaum Quraisy.

Keutamaan surat Al-Kafirun

Dikutip dari laman Muslim, ada beberapa keutamaan membaca surat Al-Kafirun, salah satunya adalah terlepas dari kesyirikan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda, “Jika engkau hendak tidur, bacalah surah Al-Kafirun hingga selesai. Karena surat tersebut mengandung bentuk berlepas dirinya seorang hamba dari segala macam bentuk kesyirikan.”

Nabi Muhammad SAW juga membaca surat tersebut dalam salat. Seperti dua rakaat sebelum salat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Hurairah ra, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama membaca di dalam dua rakaat sebelum salat Subuh dengan surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas,” (HR. Muslim no. 726).

Disebutkan pula dalam riwayat Jabir bin Abdillah ra bahwa Rasulullah SAW juga membaca surat Al-Kafirun saat salat sunah Tawaf, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama salat sunah Tawaf dengan membaca Al-Kafirun dan Al-Ikhlas,” (HR. Muslim no. 1218).

Bacaan Surat Al-Kafirun

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!”

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

lā a’budu mā ta’budụn

Artinya: “aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”.

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

Artinya: “dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah”

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum

Artinya: “dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah”

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

Artinya: “dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.”

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *