Penanganan Pasien Covid-19 pasca Berbayar di Pati

Pati, Infoseputarpati.com – Aviani Tritanti Venusia selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, menjelaskan bahwa pasien Covid-19 pascaberbayar akan diperlakukan sama dari yang sebelumnya.

Baik terkait pada fasilitas yang diberikan pasien Covid, pemberian terapi, penanganan kebijakan isolasi mandiri (Isoman) dan lain sebagainya.

“Di masa endemi terkait penanganan pasien Covid untuk tata laksana penanganan bisa dipastikan cepat dan sama seperti waktu Covid dahulu,” tutur Aviani.

“Baik dari obat terapi, cara penangananya yang harus diisolasi dan sebagainya itu sama tidak ada yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya,” tambahnya.

Terlebih pengobatan dan kajian-kajian yang diberikan telah disepakati secara global untuk tetap terus dibimbing. Dengan demikian, pasien akan mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Lebih lanjut, ia menambahkan isoman bagi pasien yang hasil swab antigen dinyatakan positif dan tidak mempunyai komorbid lantaran disarankan istirahat di rumah hingga empat atau lima hari.

Meskipun demikian, Aviani akan selalu mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan. Yang mana dengan cara mencuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer, tetap memakai masker ketika diluar ruangan, menerapkan etika batuk dengan menutup mulut.

Hal tersebut dilakukan guna melindungi masyarakat agar terhindar dari penyakit Covid-19 dan lebih menerapkan hidup sehat. Sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa mulai bulan September bagi pasien yang terkena Covid-19 berbayar tidak gratis lagi.

“Terus kalau untuk isolasi ya, kalau dia positif gitua mbak kalau dia positif isoman to, seng mandiri tidak memiliki komorbid ya hanya empat sampai lima hari udah cukup. Dan tetep protokol kesehatannya dipakai, mungkin dari cuci tangan, pake masker, nek batuk pilek ditutupi pake tisu kain atau masker supaya yang lain juga ga kena imbasnya,” ungkapnya.

“Dan kan dengan kita jaga protokol kesehatan bisa lebih sehat, terhindar dari penyakit utamanya penyakit Covid ini, dan kalau kena kan nanti kacau bayar mulai to tidak gratis lagi, bisa juga mengantisipasi,” sambung Aviani. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *