Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah mengimbau orang tua rutin ke Posyandu guna memantau kondisi kesehatan anak, khusunya balita kurang dari dua tahun (Batuta) terkait stunting.
Pasalnya, diketahui masih banyak orang tua enggan melakukan kontrol rutin ke Posyandu desa. Sehingga, hal ini menyebabkan bidan sulit untuk mendeteksi stunting sejak dini, karena anak baru diperiksa saat sudah sakit.
“Melalui kegiatan posyandu, supaya bisa terdeteksi sejak dini. Karena, kadang dari bidan itu mengalami kesulitan karena dari keluarga menutupi hal-hal seperti itu,” ungkap Muntamah.
Dengan demikian, pihaknya berharap sosialisasi terkait stunting bisa lebih masif lagi. Sosialisasi ini perlu dilakukan agar orang tua memiliki kesadaran untuk memantau tumbuh kembang anak.
“Dan saya yakin ini kalau kemudian sering disosialisasikan ke masyarakat, mereka akan punya kesadaran untuk memantau anaknya apakah ada teridentifikasi ke arah stunting,” jelas dia.
Sebagai informasi, tingkat stunting di Kabupaten Pati pada satu tahun terakhir mengalami peningkatan. Diketahui pada tahun 2021, angkanya sebesar 20,6 persen. Kemudian, pada tahun 2022 meningkat menjadi 23,0 persen.
“Kami terus mendorong Pemkab Pati melakukan penananganan stunting secara masif. Karena stunting di Pati mengalami peningkatan,” terang Muntamah beberapa waktu lalu.
Adapula di tingkat provinsi, angka stunting ditargetkan mengalami penurunan setidaknya sebesar 14 persen di tahun 2024 mendatang. (adv)