Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno memaparkan ada sejumlah langkah yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati agar harga beras bisa stabil. Hal ini harus dilakukan untuk mengatasi tingginya harga beras.
Menurutnya, tingginya harga beras telah dirasakan masyarakat sudah cukup lama, lebih dari sebulan. Dimana, pendapatan masyarakat tetap, namun pengeluaran mereka terus menanjak tak ada peningkatan. Belum lagi ditambah dengan kebutuhan lainnya.
Salah satu yang harus dilakukan Pemkab Pati yakni membanjiri pasar dengan bantuan sosial dan operasi pasar untuk memenuhi permintaan beras di pasar.
“Untuk mengatasi harga beras, Bulog harus berperan untuk menggelontorkan beras murah supaya meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah,” beber dia.
Meski semua merasakan, namun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) lah yang paling terdampak karena tak lepas dari penghasilan mereka. Sehingga secara khusus, anggota Komisi B DPRD itu meminta intervensi agar harga beras kembali normal.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Kuswantoro menyebut tingginya harga beras ini dipengaruhi karena produksi dari petani turun.
“Harga beras masih tinggi ini dipengaruhi karena adanya musim kemarau panjang. Sehingga produksi (padi) lokal tidak mampu mencukupi kebutuhan,” jelasnya.
Pihaknya memprediksi tingginya harga beras masih akan terus berlanjut. Harga beras diperkirakan bergeser turun nanti pada saat musim hujan datang, saat petani masuk musim panen. (Adv)