Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati memberikan tanggapan terkait dengan serangan wereng yang melanda daerah Tayu.
Ia mengatakan prihatin dengan kondisi padi tersebut, selain petani yang gagal panen sebab banjir. Sekarang petani dihadapkan dengan permasalahan tanaman yang rentan terkena hama.
“Sebelumnya banyak petani yang gagal panen akibat banjir, dan saat ini dengan kondisi curah hujan tinggi, tanaman juga sangat rentan terkena hama,” tuturnya.
Wakil rakyat Kabupaten Pati tersebut pun menyarankan agar petani dapat mencoba menggunakan biosaka.
Bukan tanpa alasan, biosaka ini dapat menekan penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen.
“Kalau tanaman ini asem-aseman atau pH rendah, itu bisa menghambat pertumbuhan, jadi alangkah bagusnya mencoba biosoka, karena dia mempunyai daya tumbuh yang luar biasa,” tutur dia.
Perlu diketahui sebelumnya, hama wereng yang menyerang padi ini dapat menyebabkan tumbuhan kerdil.
Hingga saat ini, penyuluh hingga berbagai pihak terkait belum dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Arif Gunadi juga membenarkan hama tersebut membuat padi kerdil.
“Ada sekitar emapt hektare padi yang terdampak, di beberapa desa, misalnya di Jepat Lor, Jepat Kidul, dan Margomulyo, hanya saja saat ini untuk kondisi tanaman padinya sudah normal,” kata dia.