Pati, Infoseputarpati.id – Anak muda atau lebih dikenal sebagai kaum milenial identik dengan teknologi. Hal ini juga berdampak pada pilihan pekerjaan mereka.
Diketahui bahwa kaum milenial dan generasi Z lebih menyukai bekerja di industri dan perkantoran. Mereka beranggapan kerja di perkantoran mempunyai prospek yang menjanjikan dengan pengahasilan yang pasti.
Lantas bagaimana dengan pekerjaan yang identik dengan negeri agraris ini? Petani, sebuah profesi yang yang dipandang sebelah mata tanpa ada sisi menariknya.
Selain penghasilan yang tidak pasti, modal yang dipakai pun memerlukan biaya yang cukup besar. Belum lagi, petani akan merasakan panas dan kehujanan.
Hal tersebutlah yang membuat anak muda enggan untuk menjadi petani. Tentu ini bukan suatu hal yang bagus lantaran regenerasi petani dibutuhkan.
Yeti Kristianti selaku wakil rakyat Kabupaten Pati dan kaum milenial turut memberikan sorotan terkait dengan regenerasi petani di Bumi Mina Tani.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati tersebut mengatakan profesi sebagai petani ini identik dengan pekerjaan kotor dan terpinggirkan dalam strata sosial.
Politisi dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu juga menyebut anak muda lebih tertarik untuk bekerja di kantor.
“Banyak generasi muda yang lebih tertarik untuk bekerja di perkantoran,” kata Yeti Kristianti.
Lebih lanjut, Yeti berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bersama DPRD dapat melakukan sosialisasi pelestarian pertanian.
“Saya berharap ada peranan antara pemerintah dan kami (DPRD) untuk mendorong pemuda-pemudi di Pati untuk melestarikan pekerjaan petani sebagai penyangga ketahanan pangan,” tutur dia. (Adv)
Editor: Erika Chairun
