Vaksinasi dan Imunisasi Polio di Jateng Kembali Diintensifkan

Infoseputarpati.comVaksinasi dan imunisasi polio di Jawa Tengah kembali diintensifkan. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya kasus polio.

“Kami perlu melakukan kampanye untuk vaksinasi polio, karena setelah adanya Covid-19, kegiatan vaksin atau imunisasi polio menurun,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Penurunan imunisasi itu, lajut dia, berdampak pada kembali munculnya kasus polio di negeri ini, termasuk di Jawa Tengah. Pada 2023, ditemukan satu kasus di Kabupaten Klaten pada anak usia enam tahun. Anak tersebut tidak mendapatkan imunisasi lengkap.

“Walaupun satu, penyakit polio ini kan menular, sehingga ini harus tetap kita lakukan skrining (pelacakan) polio, caranya dengan imunisasi dan vaksinasi pada anak-anak,” jelasnya, yang hadir mewakil Gubernur Ahmad Luthfi.

Ditambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi gerakan World Polio Day 2025 yang dilakukan oleh Rotary Club District 3420 dan 3410. Dalam acara itu juga dilakukan imunisasi serentak kepada anak-anak se-Indonesia.

“Ini menjadi aware (kesadaran) kita bersama-sama. Kami mengimbau kepada masyarakat, untuk imunisasi atau vaksin,” ujarnya.

Tokoh yang akrab disapa Gus Yasin ini menyampaikan, skrining dan imunisasi juga akan diintegrasikan dengan program dokter spesialis keliling (Speling), yang diterjunkan ke desa-desa se-Jawa Tengah. Hal tersebut, sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna kepada masyarakat.

“Nanti bisa kita integrasikan dengan Speling,” ucapnya.

Sebelumnya, District Governor Rotary Distrik 3420, Dyah Anggraeni menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan lembaganya terhadap pemberantasan polio.

“Rotary adalah organisasi nonpolitik dan nonagama yang memiliki tujuh fokus pengabdian, salah satunya tentang kesehatan. Melalui kegiatan ini kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi polio,” ujar Dyah.

Kegiatan Fun Run melibatkan ribuan peserta di Semarang, dengan rute sejauh 3 km, 5 km, dan 10 km. Peserta tidak hanya berlari, tetapi juga mengikuti berbagai aktivitas edukatif terkait pencegahan polio.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penetesan vaksin polio secara simbolis, sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye imunisasi dan ajakan kepada masyarakat, agar tidak ragu melakukan vaksinasi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *