Infoseputarpati.com – Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga sejumlah eleman masyarakat di Jawa Tengah serukan kedamaian di tengah dinamika yang terjadi di negeri ini.
Hal itu dikemas dalam bentuk doa bersama lintas agama yang diinisiasi organisasi pemuda di Jawa Tengah, meliputi GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.
Dalam acara tersebut hadir pula para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forkopimda Jawa Tengah, termasuk Gubernur Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin, dan Sekretaris Daerah Jateng Sumarno.
Doa lintas agama dimulai dari perwakilan agama Konghucu, dilanjutkan agama Buddha, Hindu, Kristen, Katolik, dan Islam.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Ahmad Darodji mengatakan, semua masyarakat lintas agama, diperintahkan untuk saling mengenal dan bersatu. Persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah terjalin diharapkan dapat memberikan kehidupan yang senantiasa sejuk, tidak mudah terprovokasi, dan menciptakan kedamaian dan ketentraman.
“Ayo kita bersama-sama bersatu. Kita ini saling membutuhkan, kita ini saling mengisi, memberikan nasihat, dan kita tidak ingin adanya provokasi yang mengakibatkan tindakan anarkis. Kita pasti membutuhkan orang lain, kita tidak dapat hidup sendiri, kita bersama orang lain,” jelasnya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Imam Yahya, juga memohon kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, untuk senantiasa menjaga kerukunan, kedamaian. Terutama, saat semua melakukan proses demokratisasi di Indonesia.
Dia juga berharap kepada seluruh tokoh agama untuk memperbanyak doa, agar upaya-upaya yang dilakukan seluruh elemen masyarakat dan negara dapat berlangsung dengan baik, dan seluruh umat bersatu padu.
“Kami atas nama FKUB Jawa Tengah mendukung sepenuhnya kepada seluruh aparat pemerintah, baik yang di kabupaten/ kota, untuk senantiasa mewujudkan kedamaian bersama,” beber Imam Yahya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, doa bersama tersebut diselenggarakan dalam rangka memberikan kesejukan masyarakat Jawa Tengah. Khususnya pascaberbagai peristiwa yang terjadi di Jawa Tengah dan Indonesia, pada satu pekan terakhir.
“Kita menjaga Jawa Tengah sama dengan menjaga Indonesia. Dari Jawa Tengahlah kita pancarkan kedamaian-kedamaian, sehingga terpancarkan ke seluruh Indonesia, karena Jawa Tengah menjadi pusarnya Jawa dan Indonesia,” terang Luthfi.
“Kekuatan Jawa Tengah adalah adanya kerukunan, adanya kebersamaan, adanya gotong royong. Ini menjadi nafas kita dalam rangka membangun wilayah,” lanjutnya. (*)