Infoseputarpati.com – Takbir keliling menyebabkan 1 orang meninggal dunia di Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Korban meninggal dunia setelah dikeroyok oleh pemuda yang lain. Polisi kini telah mengamankan 8 orang pelaku.
“Jadi di wilayah kita ada tradisi takbir keliling, ada ogoh-ogoh, ada sound systemnya, kemudian pada saat kejadian kronologi setelah dimulai di balai desa. Mereka berkeliling untuk melaksanakan takbiran,” tutur Wakapolres Kudus Kompol Satya Adi Nugraha saat konferensi pers di Mapolres Kudus, Selasa (16/4/2024).
Satya mengatakan sebelum kejadian nahas itu, terdapat peserta yang diselnya mogok kemudian ada juga yang menyenggol ogoh-ogoh hingga menyebabkan keributan.
“Lalu pada saat itu melaksanakan takbir ada salah satu peserta dari gang 2 mengalami mogok, jadi diselnya mati. Lalu disusul oleh peserta gang 3 kemudian gang 4, setelah itu lalu ada gesekan di situ dari masyarakat, ada yang menyenggol (ogoh-ogoh) akhirnya terjadi keributan, walaupun hanya sesaat tetapi di situ ada korban,” kata Satya.
Ia juga mengatakan korban berinisial S sempat pulang ke rumah, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
“Korban atas nama inisial S itu awalnya tidak merasakan apa-apa, sempat pulang ke rumah. Kemudian merasa tidak enak badan, dan dirawat ke puskesmas. Setelah itu di puskesmas dilakukan perawatan dilakukan pengobatan akhirnya korban mengalami kejang-kejang, lalu dirujuk lagi ke RSUD Kudus. Setelah itu korban meninggal dunia,” jelas Satya.
“Rentang waktu sekitar 3-4 jam, korban baru meninggal dunia,” imbuh dia
Ketika kejadian berlangsung, polisi yang berjaga pun langsung melakukan pengamanan terhadap pelaku.
“Kami sudah berupaya melakukan pemeriksaan, hadir di TKP. Sempat melerai ada kejadian tersebut, karena pada saat itu personel berjaga di seluruh lokasi, semua wilayah di Kudus. Akhirnya pada selesai melerai dan meredam peserta tersebut dan mengamankan para pelaku,” ungkap Satya.
Korban S meninggal dunia disebabkan adanya luka pembengkakan di otak bagian belakang.
“Luka korban saat dilakukan visum memang ada beberapa luka, kemudian kita melaksanakan autopsi memang ada luka menyebabkan pembengkakan di otak di bagian belakang, beberapa pelaku mengakui memukul dan mengeroyok, dan jatuh masih dipukul,” pungkas Satya.