Pati, Mitrapost.com – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram masih dirasa hingga saat ini. Hal tersebut pun membuat harga komoditas gas subsidi ini mahal.
Atas keadaan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati terus mendorong agar pangkalan gas LPG melon hijau ini bisa ditambang.
Hal tersebut disampaikan oleh Hadi Santoso selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati.
Ia mengatakan, penambahan pangkalan diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji bersubsidi di daerah ini.
“Kami sebenarnya sudah mendorong agen untuk menambah jumlah pangkalan. Jadi di daerah-daerah yang padat penduduknya agar ditambah pangkalan,” ucapnya.
Namun, penambahan pangkalan ini menjadi kewenangan dari agen. Sehingga pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi.
“Kami tidak punya kewenangan dalam penambahan pangkalan gas LPG 3 kilogram. Sehingga kami hanya memberi rekomendasi,” jelasnya.
Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram di pangkalan Pertamina di Kabupaten Pati sebesar Rp 15.500 ribu. Angka tersebut sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah tahun 2015.
Untuk diketahui, Disdagperin Kabupaten Pati telah menghitung kouta dan realisasi gas melon di Kabupaten Pati mencukupi. Kouta gas LPG 3 kilogram di Pati sebanyak 11.778.660 tabung. Kemudian ditambah cadangan sebanyak 796.660 tabung.
“Rata-rata satu bulan 1 juta tabung konsumsi masyarakat. Untuk memenuhi ini kami mengajukan penambahan kouta bulanan,” paparnya. (Emka)