Pati, Infoseputarpati.com – Harga garam di Kabupaten Pati beragam, hal ini dikarenakan penjualah yang menentukan harga tersebut.
Sri Winarti, atau yang kerap disapa dengan Wati yang merupakan salah satu petani garam di Desa Lengkong, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati menyebutkan bahwasannya harga garam dibulan September 2023 sangat berbeda.
Hal tersebut dinilai lantaran harga ditentukan oleh para pejual. Sedangkan di Desa Lengkong, Kecamatan Batangan telah mencapai Rp1.500 per kilogramnya.
Padahal, di daerah seperti Desa Raci, Desa Dresi, bahkan Lasem yang sama tempat penghasil garam kini hanya berkisar Rp1.200 per kilogram.
“Harga garam di Desa Lengkong sendiri kini telah mencapai Rp1.500 per kilogramnya. Dan disini jadi yang tertinggi. Harga garam di sini (Lengkong) seperti harga di Madura sebagai salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia,” sebut dia.
“Kalau dibanding Desa Dresi, Lasem, Raci itu hanya diangka Rp1.200 perkilogram. Jadi sangat berbeda-beda disetiap wilayahnya ya,” tambahnya.
Sejauh ini harga garam di tingkat petani berubah-ubah dan jelas berbeda-beda. Dibandingkan dengan bulan lalu, harga garam di kalangan petani Pati utamanya Desa Lengkong berkisar pada Rp 1.400 per kilogram.
“Lima minggu yang lalu ada diangka Rp 1.400 per kilogramnya. Tapi harga di Lengkong sendiri sekarang Rp 1.500 per kilogramnya,” lanjutnya.
Lanjut, sejauh ini ia mengaku telah melakukan transaksi jual beli garam dengan petani garam lokal. Yang mana, garam yang ia dapatkan dari petani dijual ke pasar. Penjualan bisa menembus Kabupaten Pati bahkan hingga ke luar kota bahkan provinsi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, harga garam bata di tingkat pasar berada di angka Rp8.000 per kilogram dan untuk harga garam halus kini diangka Rp10.000 per kilogram.
“Harga garam cukup stabil di Pati. Untuk persediaanya pun mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata Kuswantoro selaku Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati. (*)