Pati, Infoseputarpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk memperhatikan produksi garam pada petani lokal. Hal ini bertujuan agar petani lokal garam menuai kesejahteraan.
Anggota Komisi B pada DPRD Kabupaten Pati, Narso mengatakan, kota yang berjuluk ‘Bumi Mina Tani’ memiliki potensi yang bagus di bidang garam.
Diketahui, lanjut Narso, di Jawa Tengah yang menjadi sentra garam terbesar ada di Kabupaten Pati. Dengan adanya sentra garam di Pati, pihaknya mengharapkan ada perhatian khusus terhadap infrastruktur petani garam.
“Sebetulnya di Jawa Tengah itu potensi garam itu kan pusatnya ada di Pati. Mestinya kita berharap ada perhatian yang lebih dari pemerintah Kabupaten terkait dengan produksi garam, infrastruktur terutama,” jelas Narso Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemudian, di Kabupaten Pati sendiri yang menjadi titik produksi garam berada di empat Kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana, Kecamatan Wedarijaksa, dan Kecamatan Trangkil.
Sementara itu, Ari Wibowo selaku Fungsional Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, menyebutkan dari empat kecamatan tersebut, yang memiliki titik produksi paling besar ada di Kecamatan Batangan.
“Produksi paling besar itu di Batangan, di samping luasannya paling luas,” kata Ari Wibowo di kantornya.
“Yang menjadi prioritas atau menjadi sentra garam di Kabupaten Pati sementa masih di Kecamatan Batangan,” lanjutnya.
Dengan sentra garam di Kabupaten Pati, yang memiliki sentra garam berada di Kecamatan Batangan, pihaknya berharap, utamanya pada harga, ada patokan khusus. Tujuannya supaya kalau harga garam turun tidak sampai turun drastis.
“Harapannya harus ada harga dasarnya, harga dasar garam itu sehingga nanti tidak terombang-ambing kan,” tandas dia. (Adv)