Kudus, Infoseputarpati.com – Pembangunan atau pelebaran tempat pemprosesan akhir (TPA) Tanjungrejo Kabupaten Kudus terkendala anggaran.
Dalam hal ini, Bupati Kudus Sam’ani menyampaikan belum memiliki anggaran untuk pelebaran TPA.
“Ini kondisinya sudah overload, sudah harus ada penanganan khusus, karena lokasinya sudah terbatas. Nanti kalau ada anggaran akan kita lakukan pelebaran. Kita manfaatkan dulu karena setiap hari sampah masuk terus. Tidak bisa kita bendung semakin lama semakin banyak, kalau tidak ada penanganan khusus ya kita akan menggunung lagi,” ujarnya ditemui di TPA Tanjungrejo, Sabtu (15/3/2025).
“Per hari itu ada 125 ton sampah masuk ke TPA, semula bisa 175 ton sampah” imbuh Sam’ani.
Lebih lanjut, pemerintah berencana ingin mengolah sampah melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).
“Ya kemarin bulan kan ada protes dari masyarakat yang kita akan segera tindaklanjuti penanganan sampah pakai RDF mana yang terbaik untuk pengelolaan sampah ini, ya kelihatan pengelolaan sampah pakai RDF, ya nanti kita kerja sama dengan pihak terkait kita akan terbuka transparan siapa yang membuat mesinnya yang lokal tapi berkualitas,” jelasnya.
“Pemerintah ini kan dianggarkan, butuh APBD, sementara 6 sampai 7 bulan. Kita harus bertanggung jawab kepada negara dan rakyat,” tutur dia.
Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Tanjungrejo, Eko Warsito mengatakan sampah akan diolah menjadi pupuk organic.
“Sekarang sudah overload, harusnya memang dipilah. Masuk ini harus dipilah,” jelas Eko dikutip dari Detik Finance Sabtu (15/3/2025).
“Hari Senin, Rabu, sama Jumat kami tidak menerima sampah organik, yang organik dialihkan ke pengelolaan Djarum Kudus. Di lain hari juga sudah tidak terima. Ini berlangsung sudah awal Ramadan, nanti akan dikontrol betul tidak ada sampah yang hijau-hijau datang,” ungkap Eko. (*)