Infoseputarpati.com – Lisan menjadi salah satu anggota badan yang perlu dijaga. Sebab terdapat pepatah “Mulutmu adalah Harimau”.
Dalam hal ini, perkataan positif akan memberikan kebahagiaan dan memperbaiki hubungan. Sebaliknya, ucapan negatif, berupa ancaman, celaan, kebohongan dan lain sebagainya memberikan pengaruh buruk bagi mental diri sendiri dan orang lain.
Orang lain bisa sakit hati setelah mendengar perkataan buruk yang tidak sengaja maupun sengaja keluar dari mulut. Hal tersebut akan mengancam hubungan harmonis antara keluarga dan teman. Sementara itu, bagi diri sendiri, kebohongan dapat membuat diri sendiri cemas, khawatir dan gelisah.
Dilansir dari NU Online, Imam al-Muhâsibi dalam kitabnya Risâlah al-Mustarsyidîn menjelaskan tentang apa yang wajib lisan katakan: “Dan kewajiban lisan yaitu jujur dalam keadaan senang maupun marah, menahan dari menyakiti dalam keadaan sendirian maupun ramai, dan meninggalkan berlebihan dalam perkataan baik maupun buruk,” (al-Hârits al-Muhasiby, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salam, halaman 116).
Selain berusaha menjaga lisan dengan selalu mengatakan hal yang positif, kita juga bisa berdoa untuk memohon kepada Allah SWT agar terjaga dari keburukan lisan, serta menjadikan setiap ucapan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Disebutkan oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam komentar kitab Risâlah al-Mustarsyidîn, terdapat doa untuk menjaga lisan. Berikut doanya.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً
Allâhumma-j‘al shamtî fikran wa nuthqî dzikran
“Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.” (*)