Pati, Infoseputarpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendorong anak berkebutuhan khusus (ABK) tetap bersekolah. Pasalnya, pendidikan formal dapat melatih kemampuan bersosial anak berkebutuhan khusus.
“Wajib belajar harus dituntaskan tidak terkecuali bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus,” jelas Muntamah yang kini duduk sebagai Anggota Komisi D.
Muntamah pun meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati juga ikut andil dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkhusus di Pati. Diketahui, pendidikan formal dapat memberikan dampak yang bagus terhadap tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.
Selain itu, pihaknya juga menekankan bahwa di lingkungan pendidikan, utamanya seorang guru harus bisa memberikan edukasi kepada peserta didik terkait perbedaan antara murid satu dan lainnya. Tujuannya, agar tidak terjadi bullying di lingkungan pendidikan.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati harus sungguh-sungguh bahwa pendidikan ini menjadi dasar untuk survive menjadi modal melanjutkan kehidupan selanjutnya,” jelas politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Ahmad Syaiku menekankan bahwa jangan sampai di Kabupaten Pati ada anak yang tidak sekolah.
Selain itu, pihaknya menambahkan bahwa lingkungan pendidikan formal dapat membantu tumbuh kembang anak serta membangun relasi antar teman.
“Maksud kami sekolah itu adalah dalam rangka untuk membangun bagaimana manusia itu menjadi lebih baik,” tandasnya.
Sekolah sendiri telah didorong untuk menjadi sekolah inklusi. Yaitu sekolah yang dapat mengakomodasi dan mendampingi pengembangan diri anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya dengan berbagai pendekatan yang dihadirkan.
Sejumlah sekolah di Pati juga telah membuka kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk belajar di sekolah umum. Kelebihan dari sekolah inklusi sendiri diantaranya memaksimalkan potensi anak berkebutuhan khusus, serta membantu mereka untuk merasakan proses pendidikan yang nyaman. (Adv)