Pati, Infoseputarpati.com – Sebagia daerah di Kabupaten Pati merupakan daerah tadah hujan. Dalam hal ini, sangat mungkin akan mengalami kekeringan.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suriyanto menyarankan agar para petani terkhusus di daerah tadah hujan untuk membuat sumur sementara di lahan tadah hujan.
“Satu-satunya dalam setiap lahan pertanian harus ada sumurnya. Soalnya embung juga kering, ini sifatnya hanya menampung tadah air hujan yang melimpah” papar Anggota Komisi B tersebut
Itu semua bertujuan untuk membantu pengairan sawah di saat musim kemarau. Apabila belum menemui musim panen.
Sebelumnya, tim Info Seputar Pati sempat konfirmasi kepada Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Nikentri Meiningrum menyampaikan Pati memiliki lahan sawah irigasi seluas 35.848 Hektare.
Adapun lahan sawah irigasi tersebut terbagi menjadi dua, antara lain sawah tadah hujan seluas 21.643 Hektare, dan sawah rawa pasang surut seluas 14.205 Hektar.
Melihat kondisi yang tak ada hujan, Niken menuturkan sejauh ini petani sudah ada yang mengusahakan dengan adanya sumur di lahan sawah tadah hujan.
“Tapi ada beberapa wilayah yang mengusahakan adanya sumur-sumur. Karena itu untuk membantu suplai kebutuhan air,” jelasnya.
Akan tetapi, tidak semua wilayah tadah hujan dapat menggali sumur. Karena mungkin, airnya tidak sesuai dengan kondisi pertanian di wilayah tersebut.
“Tapi kan tidak semua ada sumber airnya, ada yang airnya asin juga, seperti itu,” paparnya. (Adv)