Infoseputarpati.com – Terdapat beberapa makanan yang dapat memicu timbulnya peradangan yang dapat menyebabkan risiko penyakit.
Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut, seseorang haruslah menjauhi makanan yang dapat menyebabkan peradangan.
Perlu diketahui sebelumnya, peradangan adalah proses dimana tubuh melawan hal-hal yang dapat mengancam kesehatan.
Ketika sel dalam tubuh rusak, akan melepaskan zat kimia yang memicu respons dari sistem imun. Hal itu ditandai dengan jaringan yang mengalami pembengkakan. Pembengkakan itu terjadi sebagai proses mencegah zat asing yang masuk ke bagian tubuh.
Makanan yang bisa menghalau proses peradangan yang terjadi di tubuh seperti halnya, buah, sayur, dan berbagai jenis rempah.
Berikut beberapa makanan yang dapat memicu peradangan;
- Menambahkan gula
Gula meja dan sirup jagung fruktosa tinggi telah terbukti meningkatkan biomarker peradangan dalam tubuh. Makan banyak gula telah dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, penyakit otak dan jantung, diabetes, penyakit hati berlemak, dan kanker.
- Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan juga harus dibatasi untuk menghindari peradangan. Saat makan makanan tanpa serat, tubuh Anda memproduksi insulin untuk mengeluarkan glukosa dari darah. Namun seiring waktu, insulin mulai lelah sehingga menghasilkan lebih banyak dan lebih banyak jenisnya untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Daging olahan
Daging olahan telah lama dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung, diabetes, kanker perut, kanker usus besar, dan tentu saja peradangan karena mengandung produk akhir glikasi lanjutan Kelimpahan AGE dalam tubuh telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit seperti Alzheimer dan diabetes.
- Alkohol
Anggur merah dalam jumlah sedang mungkin benar-benar bermanfaat bagi jantung Anda, tetapi memiliki banyak efek merusak jika dikonsumsi berlebihan. Saat alkohol dipecah, itu menghasilkan produk sampingan beracun yang dapat merusak sel hati dan melemahkan sistem kekebalan.
- Lemak trans
Lemak trans yang dibuat dengan menambahkan hidrogen ke lemak tak jenuh telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan demensia dari waktu ke waktu.