Pati, Infoseputarpati.com – Permasalahan sampah di Kabupaten Pati masih belum usai dan diprediksi segera memasuki musim hujan pada Desember mendatang. Ancaman penyakit leptospirosis pun mengintai.
Menanggapi fenomena tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah meminta masyarakat untuk hati-hati ataupun waspada terhadap penyakit menular tersebut.
Menurutnya, penyakit ini tengah mewabah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pati. Sehingga Muntamah berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati agar segera mengimplementasikan program antisipasi penyebaran penyakit menular yang ditimbulkan oleh hewan.
“Harapannya, Pemkab Pati segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi penyakit leptospirosis,” harapnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menyebutkan, hewan yang dapat menjadi perantara penyebaran leptospirosis antara lain yakni tikus, sapi, anjing, dan babi.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati, Mochtar mengatakan, bahwa warga Pati rentan terhadap penyakit menular. Maka, perlu ada antisipasi penyakit leptospirosis.
“Di Pati data secara umum ada beberapa leptospirosis yang perlu diperhatikan, misalnya perkembangan populasi tikus yang tinggi baik di persawahan maupun lingkungan rumah, dampaknya luar biasa kalau tidak diantisipasi,” jelas dia.
Bappeda Kabupaten Pati sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang menyebar melalui air seni atau darah hewan yang terinfeksi. Apalagi mayoritas warga Pati memelihara hewan ternak dan bekerja sebagai pertani.
Untuk diketahui, gejala penyakit leptospirosis yang dapat dirasakan seperti demam mendadak dan kekuningan pada kulit tetapi disertai dengan nyeri pada betis. (Adv)